Completed| Belum revisi!
Note: Baca selagi cerita masih utuh dan tidak diunpublish!
!Mature content!
Hell Angels Series #2
"Cinta bukan hanya tentang pengorbanan. Tapi juga tentang mengikhlaskan."
Alberto Serrano. Pria dengan berjuta wanita. Namun...
'I try to be nice person, but you make me wanna kill you!' _____________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Athena bangkit dan sedikit mengambil jarak agar tubuhnya tidak terlalu dekat dengan tubuh Albert. Bukan apa-apa. Jika dirinya terus berdekatan dengan Albert tanpa adanya jarak, maka Athena yakin kalau akan ada kejadian yang seharusnya tidak terjadia. Athena takut dirinya tidak bisa menolak jika nantinya Albert kembali menciumnya. Ciuman yang pria itu berikan terasa seperti sebuah kelemahan.
Dan sepertinya Albert tidak keberatan. Pria itu malah tersenyum bagai malaikat. Senyum yang pria itu berikan terlihat begitu indah. Athena bersumpah kalau dirinya sedang tidak berbohong. Mungkin matanyanya yang sedang bermasalah karena menganggap Albert benar-benar tampan. Sialan! Sepertinya sihir jahat sudah memasuki dirinya.
"Kau bisa menari balet?" tanya Albert. Terlihat dari wajahnya kalau Albert terlihat sangat takjub dengan Athena. Athena tersenyum malu-malu. Tidak seperti biasanya ia tersenyum malu. Namun kali ini, Albert berhasil membuatnya tersenyum malu. "Waktu aku kecil, aku mempelajari tari balet," jawab Athena. Senyum manisnya terus terukir di bibir tipis wanita itu.
"Aku tidak menyangka jika aku masih bisa melakukan gerakan tari balet walau kaku," lanjut Athena.
"Tadi kau benar-benar terlihat luar biasa!" puji Albert.
"Terima kasih. Aku ingin mengajari anakku balet, jika nanti aku memiliki seorang anak perempuan. Aku rasa nanti dia akan suka dengan balet seperti diriku," ujar Athena. suaranya terdengar begitu lembut, menandakan kalau ia benar-benar tulus berucap.
"Jadi kau berencana memiliki anak?" tanya Albert.
"Kenapa tidak? Memangnya apa lagi yang aku cari? Harta? Aku sudah cukup memiliki harta. Tahta? Aku sudah memiliki tahta. Perusahaan milik Daddy—ku nantinya aku lah yang mengendalikan. Kebahagiaan? Aku sudah cukup bahagia memiliki keluarga yang begitu menyayangiku. Tujuan terakhirku adalah membangun keluarga kecil yang bahagia," jawab Athena.
"Hmm, tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat," lanjut Athena memperjelas ucapannya.
"Okay, aku mengerti. Tapi apa kau masih mempelajari balet?" tanya Albert.
"Sudah lama aku tidak mempelajarinya lagi. Semakin tumbuh dewasa, keinginanku menjadi berubah ubah. Untuk sekarang aku berfokus untuk menjadi seorang Model," jawab Athena.
"Jika kau bisa melakukan tarian balet, apa kau juga bisa melakukan tarian salsa?" tanya Albert.
"Tidak. Aku tidak bisa menari salsa," jawab Athena.
