9. Pernikahan Dadakan

1.7K 269 17
                                    

Sakura duduk bersandar di kursi nya. Tatapan nya lurus ke depan. Ia menggerakkan tangan dan kaki nya yang kini sudah terbebas.

Malam menjelang...

Ini harusnya menjadi kesempatan bagus bagi Sakura untuk melarikan diri karena Sasuke membuatnya bisa bergerak kembali. Walau begitu, Sasuke tetap bisa mengendalikan dirinya kapan pun ia mau. Sakura yakin, Sasuke pasti mampu menyadari dan tahu kemana ia pergi jika Sakura menggunakan kekuatan nya dan melarikan diri.

Ugh, seandainya saja ia lebih teliti saat makan pagi tadi. Harusnya ia tidak menurunkan kewaspadaan nya! Sekarang, Sakura hanya bisa berusaha mencari cara supaya kekuatan Sasuke yang mengendalikan nya pudar dan hilang! Ia melakukan healing. Tubuh nya terasa lemas karena ia sedari tadi terus marah-marah dan akhirnya kelelahan.

Sampai...

"Nona Haruno, Yang Mulia ada disini."

Kan... benar.

Penjaga diluar masuk dan menunggu di tepi pintu, memberitahukan kedatangan Sasuke. Sakura hanya bisa menganggukkan kepala nya, memperbolehkan Sasuke masuk ke kamar nya.

Memang, hanya perlu beberapa saat, pria berpakaian serba hitam dan elegan itu muncul.

"Bagian mana yang sakit?"

Kan...

Sakura diam memperhatikan saat Sasuke duduk di kursi di depan nya. Memperhatikan nya dengan tatapan matanya yang tajam dan indah.

"Kamu mengekangku terlalu lama dan aku kelelahan karena marah." jelas Sakura. Kilatan rasa bersalah di mata Sasuke terlihat jelas oleh Sakura.

"Maaf,"

Walau suaranya tetap datar dan dingin, Sakura tahu bahwa itu tulus.

"Aku akan membantu memulihkan mu."

Eh?

"Tidak, terimakasih. Aku mampu melakukan nya dengan kemampuan healing ku sendiri." jawab Sakura menolak halus. Sasuke diam, namun akhirnya mengangguk, menuruti. Kemudian, suasana menjadi hening dan entah kenapa... rasanya canggung sekali.

Sasuke sendiri tidak nampak canggung atau apa. Ia malah asyik memperhatikan Sakura yang terus menatap ke sisi lain. Saat pertama kali ia masuk ke ruangan ini, ia merasakan kedamaian dan kelembutan. Aroma bunga disini lembut. Namun sesekali akan terasa menyengat, tergantung mood si penghuni kamar, Sakura. Ia sendiri sudah dibuat takjub tak terhitung jumlah nya oleh pesona Sakura.

Sakura dengan gaun tidur, rambut merah muda nya yang digerai dan wajah yang polos tanpa riasan apapun, bahkan lebih cantik dan polos! Ah, Sasuke benar-benar jatuh oleh pesona Sakura.

"Baiklah, karena semuanya baik-baik saja. Aku akan kembali." cetus Sasuke setelah puas memperhatikan Sakura. "Uh, oke!" jawab Sakura merasa senang karena Sasuke akhirnya pergi. Merasakan bahwa Sakura senang karena akhirnya ia pergi, Sasuke hanya bisa tersenyum tipis. Memang, ini hampir sama, namun berbeda. Karena begitu... ia akan semakin gigih dan bekerja keras agar gadis yang keras kapala itu luluh padanya!

Dan Sakura...

Setelah merasakan Sasuke benar-benar pergi, ia merasa lega dan senang sekali! Akhirnya ada saat bebas untuknya! Ia mengusap dada nya pelan. Entah kenapa, ia enggan tidur. Mungkin karena kedatangan Sasuke yang memang mampu merasakan saat ia menggunakan kemampuan nya, matanya jadi jernih kembali dan merasa agak tegang mengingat sempat diperhatikan Sasuke sebelumnya.

Karena begitu, ia menginstruksikan pelayan menyiapkan persiapan untuk berendam air hangat. Setelah semuanya di siapkan, Sakura berendam. Ah, ini begitu hangat dan menenangkan nya! Mungkin ia bisa saja mengantuk dan tertidur!

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now