23. Menguji

1.2K 242 60
                                    

"Arghh!!! Malu sekali!!!!"

Sakura menenggelamkan kepala nya ke dalam air beraroma bunga-bungaan itu. Walau begitu, aroma nya juga tercampur dengan aroma milik Sasuke. Aish, benar-benar mengingatkan nya pada kejadian memalukkan tadi.

Ya, Sasuke ternyata menangkap basah ia yang tengah mengagumi sosok Sasuke yang telanjang itu. Astaga, Sakura merasa ia telah menjadi orang mesum tak bermoral serta tak punya etiket dan rasa malu sebagai seorang perempuan.

Walau Sasuke nampak tak mempermasalahkan dan bahkan nampak bahagia sekali karena di perhatikan, tapi Sakura tidak. Ia malah merasa malu sekali!

"Aish! Kenapa aku bisa seceroboh ini?" gumam Sakura begitu ia mengangkat kepala nya ke permukaan seraya bergumam kesal dan malu. "Sihir iblis macam apa yang telah mempengaruhiku?" gumam Sakura penuh rasa malu dan semacamnya.

Sakura sengaja lama berendam. Ia berharap, dengan itu akan meredakan rasa malu dan menenangkan hati nya.

Setelah selesai berendam, Sakura memakai pakaian sesudah mandi nya, dan berharap bahwa Sasuke tak ada di kamar. Jika memang ada, ia tak akan ragu untuk mengusirnya keluar. Tak akan ia biarkan Sasuke 'melihatnya' seperti-

Aish!

Dan beruntunglah Sakura bisa bernapas lega saat Sasuke tak terlihat. Hanya ada pakaian dan semacamnya untuk Sakura kenakan. Sakura bergegas memakai itu semua, takut-takut Sasuke akan menerobos masuk. Bagaimanapun ini adalah kamar yang ada di kediaman Raja. Jadi, Sakura sebagai seorang yang 'menumpang' tak bisa seenaknya.

Setelah selesai, Sakura bersiap untuk mengeringkan dan menata rambutnya. Ia sengaja tidak memanggil dayang atau pelayan untuk membantunya. Ia tidak suka jika ada orang lain yang berani masuk dan berlama-lama disini walau itu hanya membantunya.

Bagaimanapun ini adalah kamar, sekaligus kediaman Raja.

Juga, Sakura pun di kediaman nya lebih suka melakukan segalanya sendirian tanpa bantuan pelayan dan dayang. Ia berbeda dari para putri bangsawan lainnya. Jadi, Sakura tak masalah jika harus menata rambut nya sendirian.

Disaat Sakura selesai mengeringkan dan hendak menata rambutnya, suara ketukan pintu terdengar, kemudian pintu pun dibuka. Sudah dapat ditebak bukan siapa yang berani membukanya? Ya, itu adalah Sasuke. Memang hanya Sasuke yang bisa masuk seenaknya, karena kediaman dan kamar ini milik Raja itu.

"Wah, wangi dan cantik sekali Istriku!"

Sasuke menghampiri dan duduk di tepian ranjang, disamping Sakura.

"Yah, aku memang wangi dan cantik! Tak perlu dikatakan berulang kali." jawab Sakura sembari memutar matanya malas, sengaja bertingkah seperti itu supaya suasana antara dia dan Sasuke tidak canggung dan kaku setelah kejadian sebelumnya.

Sasuke tersenyum cerah.

"Nah, setelah selesai, ayo sarapan bersama!"

Sebagai jawaban, Sakura hanya mengangguk.

Setelah selesai menata rambutnya, Sakura pun mengajak Sasuke untuk pergi ke ruang makan. Di sepanjang perjalanan mereka, mereka banyak mengobrol diikuti pelayan dan kasim dari keduanya.

Srattt

"Eh?"

Sakura terkejut saat Sasuke tiba-tiba menggenggam dan menggandeng tangan nya erat. Ia bisa merasakan tangan dingin dan besar Sasuke. Walau dingin sekalipun, Sakura aneh nya menyukainya dan bahkan tidak menolak atau melepaskan. Entahlah, rasanya nyaman sekali.

"Tidak apa, 'kan?"

Sakura mengangguk pelan.

"Hanya saja itu akan menjadi perbincangan orang lain, hm?" cetus Sakura setengah berbisik. Karena memang, saat mereka melintas para pelayan menyaksikan walau sambil membungkuk hormat sekalipun.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now