20. Tugas

1.4K 236 52
                                    

Sakura selesai bersiap!

Ia berdandan sedikit dan rambut nya hanya digelung seadanya.

Disini tidak ada dayang, jadi ia melakukan semuanya sendiri. Memang, sebelumnya Sasuke ingin ia membawa dayang, pelayan dan kasim untuk mengikutinya. Tapi, Sakura menolak dan hanya ingin pergi seorang diri saja. Rasanya akan canggung jika ada banyak orang di rumah nya ini.

Kali ini, tak ada penampilan sebelumnya. Melainkan penampilan seorang Ratu. Memakai gaun hitam yang ditutupi jubah merah dengan hiasan benang emas. Walau tak memakai mahkota kebanggaan nya yang berat itu, aura Ratu nya pun sudah cukup menekan siapapun yang berani menentang nya.

Saat ia turun, ternyata mereka sudah menunggunya.

"Aku sudah siap!"

Sasori nampak tercengang. Well, walau sebelumnya ia melihat Sakura berpenampilan seperti itu, tetap saja masih mengejutkan nya hingga kini. Aura khas 'kegelapan' nya itu begitu terasa. Apalagi wibawa nya. Membuat Sasori bertanya-tanya, apakah ini adalah pengaruh Kerajaan Kegelapan Malam itu? Jika ya, ia benar-benar dibuat takjub. Sakura yang tidak ada anggun nya itu, berubah menjadi seperti ini, sudah bagaikan keajaiban. Maka dari itu...

"Kamu akan pergi???"

Sakura mengangguk dan memeluk Nenek Chiyo.

"Aku harus segera kembali, Nenek. Nanti Saku akan berkunjung kembali, kok. Tenang saja, hehe."

Nenek Chiyo hanya bisa menghela napas seraya membalas pelukan cucu tersayang nya itu.

Setelah memeluk Nenek Chiyo, kali ini beralih pada Sasori.

Saat Sakura sibuk berpamitan seraya memeluk Sasori, Sasuke yang melihatnya sedikit kesal. Tidak boleh ada seorang laki-laki pun bisa memeluk atau menyentuh istrinya, kendati itu masih saudara atau kerabat nya sendiri. Namun, Sasuke hanya bisa menahan dirinya, takut-takut membuat Sakura kesal dan berharap Sakura merasakan ketidak nyamanan nya, kemudian bergegas pergi.

Setelah berpamitan, Sasuke menuntun Sakura untuk naik ke kereta kuda yang telah di siapkan.

"Kenapa tidak dengan teleportasi? Bukannya itu lebih cepat?" tanya Sakura yang penasaran. Rupanya ia menyadari itu. "Aku ingin menikmati waktu ku dengan Ratu," jawab Sasuke tenang. "Tak ada salahnya juga, 'kan? Sembari menikmati pemandangan." jawab Sasuke yang akhirnya diangguki Sakura. Sakura memilih tidak protes. Yah, lagi pula tak ada salahnya juga, 'kan? Hitung-hitung mengajak Sasuke berkeliling.

Hm, tidak tahu saja niat Sasuke adalah untuk memamerkan kepada semua orang bahwa ia adalah suami Sakura. Ia sengaja melakukan perjalanan terang-terangan seperti ini supaya para rakyat jelata tahu, bahwa Dewi mereka ini telah menjadi miliknya, tak lupa memamerkan kekuatan nya. Siapapun akan tahu betapa kuat dan kaya nya Raja dari Kerajaan Kegelapan Malam itu.

Di tengah perjalanan, Jenderal yang mengikuti segera melapor begitu ada yang menghalangi jalan mereka.

"Ada apa, ini?"

Sakura menyipitkan mata nya, melihat kejauhan. Ia harus bersiap jika ada hal yang buruk terjadi.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Tapi, salah satu bawahan Raja Sabaku datang menghadang untuk menyatakan undangan pertemuan mendadak saat ini di Istana nya, Yang Mulia..."

Sakura mengernyitkan alis nya, kemudian menatap Sasuke. Pertemuan mendadak? Itu pasti sesuatu yang penting! Atau bahkan, bisa saja itu adalah situasi yang genting, bukan?

Sasuke sendiri mendengus.

Ada apalagi kali ini? Ia sudah memberi Sakura kebebasan untuk menemui keluarga istrinya itu, lalu apalagi yang akan dilakukan orang-orang yang sok mengatur urusan rumah tangga nya itu?!

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now