18. Rindu

1.3K 252 68
                                    

"Tidak, Kakak. Aku disini hanya sebentar."

Sasori membulatkan matanya tak percaya.

"Sungguh?!"

Sakura menganggukkan kepala nya yakin.

Sasori tak menyangka. Ia mengira Sakura akan senang dan sengaja berlama-lama disini, karena kebetulan ada kesempatan, 'kan? Bukankah ini bagus? Ini bisa jadi pelarian. Hanya tinggal mencari sedikit celah dan membuat strategi.

"Bagaimanapun, disini bukan lagi tempatku. Tempat ku sekarang adalah Kerajaan Kegelapan Malam itu. Aku harus kembali ke tempatku yang seharusnya..."

Sasori nampak tak percaya. Ia melihat gadis kecil yang biasanya akan merengek, merengut dan bahkan bertingkah kekanakkan dan seperti laki-laki, telah berubah menjadi sosok wanita dewasa dengan keanggunan dan kedinginan yang tidak dimiliki Sakura sebelumnya.

Adik nya telah berubah banyak.

"Apakah si Uchiha itu mempengaruhi atau mengancam mu?"

Sakura mengernyitkan alis dan menggelengkan kepala nya pelan.

"Jika dia melakukan itu, aku tidak akan mungkin ada disini, bukan?" balas Sakura yang membuat Sasori terdiam. Memang, jika Sasuke melarang dan menahan, Sakura tidak akan bisa ada disini.

Bahkan Uchiha itu mengantarkan Sakura secara pribadi kesini serta membawakan barang-barang, bingkisan dan semacamnya. Sungguh tak terduga.

"Lagipula, aku sekarang memiliki tanggung jawab dan kewajiban, Kakak. Aku sekarang adalah seorang Ratu sekaligus Istri dari Uchiha. Aku tidak bisa berperilaku sewenang-wenang."

Siapapun tak akan percaya ketika mendengarnya, bukan?

Sakura tidak seperti dulu lagi. Sebelumnya ia begitu menentang dan bersikeras melawan Sasuke demi bisa kembali. Namun, saat ini?

Sakura sudah memikirkan nya matang-matang. Selama ia melamun itu, ia memikirkan banyak hal. Orang mengira Sakura tak peduli dengan apa yang orang lain pikir dan bicarakan.

Terkadang Sakura akan menguping pembicaraan para pelayan, pejabat yang datang ke istana, atau siapapun, yang menanyakan tentang nya dan mengkritik perilaku nya. Semenjak insiden ia berusaha kabur dan melawan, itu sudah memberikan kesan buruk. Belum lagi, perilaku dan sikap Sasuke yang nampak tak peduli dengan permintaan orang-orang itu untuk melepaskan nya. Sasuke tetap memperlakukan nya dengan baik, memberikan apapun yang ia inginkan, kerap kali mengalah untuknya, dan bahkan tidak pernah marah atau menghukum nya.

Sakura merasa tersadarkan.

Jadi, ia berpikir. Mau berapa kali pun ia berusaha menentang, melarikan diri atau apa, jika takdir nya adalah disini, di Kerajaan Kegelapam Malam, bersama Sasuke, maka itulah takdirnya. Ia tidak bisa melarikan diri dari takdir, dan akan selalu berakhir kembali ke semula.

Maka dari itu, Sakura mulai menerima semuanya perlahan, namun pasti.

"Kamu sudah memikirkan dengan matang rupanya." cetus Sasori terdengar berat. Ia menghela napas dan menarik Sakura ke pelukan hangat nya. "Apapun keputusanmu, Sakura. Kakak dan Nenek akan menerimanya, walau memang sulit. Hanya saja, jaga dirimu baik-baik, ya? Jika Uchiha itu memperlakukan mu dengan tidak baik atau ada sesuatu, beritahu saja Kakak. Kakak akan berusaha untuk menolongmu dan tak akan membiarkan mu menderita." bisik Sasori seraya mengelus surai merah muda Sakura yang begitu harum dan lembut.

Sakura tersenyum, dan membalas pelukan Kakak nya.

"Tentu saja. Terimakasih banyak, Kakak. Lagi pula, aku tak akan membiarkan diriku sendiri menderita. Jadi, tenanglah." jawab Sakura menenangkan. "Yah, aku memang tahu sekuat apa kamu. Baiklah, lupakan itu sejenak. Bagaimana dengan makan bersama? Aku sudah menyiapkan nya, jadi kita dan Nenek bisa makan bersama. Ayo!" cetus Sasori seraya melepas pelukan nya.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now