47. Tahun Berlalu

1.2K 209 59
                                    

Pada akhirnya, Sakura tetap tak sadar.

Sasuke di buat sibuk dengan urusan kerajaan dan juga ketiga anak nya.

Biasanya para Ayah akan senang menyambut kelahiran anak namun akan menolak untuk mengasuh anak mereka karena tidak bisa selembut seorang Ibu ketika mengasuh seorang anak.

Namun, Sasuke berbeda.

Ia tidak mengizinkan pengasuh yang mengurus anak-anak nya. Ia yang mengatur segala nya sendirian. Memang merepotkan, namun demi keamanan ketiga nya, Sasuke rela melakukan nya.

Belum lagi, begitu semakin tumbuh, temperamen ketiga nya mulai menjadi sombong. Mereka tidak mau di serahkan kepada siapapun dan hanya ingin bersama Sasuke. Bahkan saat Sasuke meminta Orochimaru menemani anak-anak nya sebentar, mereka menolak dan menangis. Siapapun yang di mintai tolong oleh Sasuke untuk menjaga mereka sebentar, akan menderita.

Berita bahwa Sakura telah melahirkan satu Putri dan dua Pangeran, akhirnya menyebar di seluruh kerajaan.

Ya, Sasuke menunjukkan mereka bertiga.

Para pejabat yang sebelumnya memiliki harapan, hanya bisa terdiam. Bagaimanapun, selain mereka takut, bahkan jika Sasuke menerima kecantikan lain dari kediaman mereka (walau sudah jelas tidak akan pernah), posisi para perempuan itu tak akan bisa sebanding dengan Putri dan Pangeran itu. Posisi Putri dan Pangeran begitu tinggi.

Namun, ketidak-hadiran Sakura tetap menimbulkan pertanyaan. Apa terjadi sesuatu padanya?. Mereka tak berani bertanya dan hanya bisa menunggu.

Dan sepertinya berita itu sudah sampai ke telinga kerajaan tetangga.

Bahkan, Nenek Chiyo dan Sasori sengaja datang hari ini. Begitu tiba-tiba.

Saat tahu keadaan Sakura, mereka bersikeras ingin membawa Sakura untuk mendapat pengobatan dari tempat mereka. Namun, Sasuke tidak mengizinkan nya. Selain karena ia tak sanggup berjauhan dengan Istri nya, melainkan Sakura adalah Ratu di sini dan sudah menjadi dari bagian keluarga Kerajaan Kegelapan Malam ini, sehingga ia tidak bisa berlama-lama tinggal di luar wilayah.

"Kenapa mereka semua terlihat sama sepertimu?" cetus Sasori seraya memandangi anak-anak itu satu persatu. "Tentu saja karena aku Ayah mereka." jawab Sasuke sembari memutar bola mata nya malas. Pertanyaan yang tidak logis. Sudah jelas dan wajar kalau mereka sama sepertinya, karena ialah Ayah mereka.

"Bukan itu maksudnya, bodoh. Maksudku, kenapa tidak ada satu pun dari mereka yang terlihat seperti Sakura!" cetus Sasori seraya mendengus kesal.

Benar. Ketiga nya memang memiliki wajah yang rupawan. Semuanya khas Uchiha. Rambut hitam, bermata onyx dengan mata tajam yang begitu indah.

"Mungkin sudah takdirnya." jawab Sasuke sekenan nya. Ia pun tidak tahu mengapa jika memang demikian.

Sasori dan Sasuke saat ini sedang memperhatikan anak-anak Uchiha itu. Ketiga nya berbaring bersama, namun begitu aktif. Sementara Nenek Chiyo sedang menemani Sakura. Ia begitu merindukan cucu perempuan nya itu.

"Hey, Sasuke, kenapa kau tidak memberitahu semua ini lebih awal?" tanya Sasori seraya memperhatikan lurus-lurus kearah para generasi baru Uchiha itu.

"Semuanya terjadi begitu saja. Ada begitu banyak masalah penting yang harus aku selesaikan, sehingga aku lupa memberitahu kalian. Maafkan aku." jawab Sasuke benar-benar menyesal. Cukup mengejutkan Sasori.

"Wow... mengejutkan sekali! Seorang Uchiha bisa meminta maaf juga." sindir Sasori, namun tak membuat Sasuke tersinggung sedikit pun. "Tentu saja aku bisa." balas Sasuke santai dan Sasori akhirnya hanya diam saja.

"Kau tidak kesepian?" tanya Sasori tiba-tiba. "Sebelumnya, ya. Sangat malahan. Namun, setelah kelahiran mereka bertiga, aku tidak kesepian. Mungkin sedikit saja karena Istriku belum terbangun." jawab Sasuke lirih. Membuat Sasori tak tega.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now