39. Kedatangan Guru

1K 187 63
                                    

Sakura memandangi gadis yang terus meraung marah, tanpa emosi di mata nya.

"Kau akan mendapat balasan nya! Kau berani menyinggung kami!"

Shion mengamuk karena penghinaan. Kewarasan nya hilang seketika saat Sakura menatap nya. Ia merasa tatapan Sakura seolah mengejek nya. Pakaian nya acak-acakkan, belum lagi rambut panjang nya kini terurai dengan tidak jelas. Satu tangan nya putus dan wajah nya pasti terlihat mengerikan akibat lemparan lilin waktu itu. Sudah dapat di pastikan seberapa menjijikkan nya penampilan nya saat ini.

"Bukan kah aku yang seharusnya mengatakan itu? Kau dan kediaman Perdana Menteri mu itu yang menyinggung perasaan ku?" balas Sakura tenang. Shion mengertakkan gigi nya. Menatap Sakura seolah dia adalah iblis wanita yang mengerikan. "Oh, jangan kau kira aku tidak tahu. Aku sudah tahu segala nya. Kau pikir aku sebodoh itu?" sambung Sakura, berbisik halus. Namun, lebih terdengar seperti bisikan iblis yang menyeramkan. Membuat Shion bergidik ngeri karena ketakutan. Dan Sakura yang melihat Shion ketakutan, tentu saja membuat hati nya senang dan lega.

"Ngomong-ngomong, karena kau sebegitu ingin nya mendapat pasangan di atas ranjang, aku tak akan keras dan akan dengan rendah hati memenuhi keinginan mu." ucap Sakura dengan senyuman santai, namun lagi-lagi itu terlihat menyeramkan. Sakura yang seperti ini sama menyeramkan nya saat ia mengamuk saat itu.

"Apa yang akan kau lakukan?!"

Mendengar teriakan Shion, tak berefek apapun pada Sakura.

"Yah, kita lihat saja nanti."

Setelah mengatakan itu, Sakura berbalik. Menatap Sasuke yang rupa nya sedang memperhatikan nya diam-diam.

"Kenapa menatap ku seperti itu?" tanya Sakura seraya menaikkan salah satu alis nya, heran. "Entahlah. Aku merasa ada sesuatu yang sengaja di sembunyikan." jawab Sasuke seraya tersenyum tipis pada Sakura. Membuat Sakura agak terkejut. Ugh, apakah Sasuke mulai mencurigai sesuatu? Secara, ia menutupi tentang kehamilan nya.

"Yang Mulia, Anda tidak bisa melakukan ini! Jika Anda berani mengeksekusi, bukankah pengadilan akan kacau? Saya Perdana Menteri disini dan-"

"Dan apa? Aku Raja. Aku yang mengatur dan memimpin segala nya. Apa kau pikir hanya dengan satu Perdana Menteri yang jatuh, semuanya bisa kacau? Dengan kemampuan ku, semuanya bisa stabil seketika." cetus Sasuke memotong kata-kata Perdana Menteri. Tak lupa, ia juga memberikan lirikan tajam dan menyeramkan andalan nya yang begitu mengintimidasi.

Perdana Menteri bergidik. Seluruh tubuh nya terasa lemas seketika. Jika begini, sudah tidak ada harapan lagi. Melihat Raja yang bersikap sedemikian rupa, membuat nya tak bisa berkata-kata lagi. Ini masalah, ini masalah!

Belum lagi, penjara ini tak bisa di tembus oleh siapapun. Jadi, tak bisa meminta bantuan dari luar. Para penjaga nya pun begitu menyeramkan dan tidak mudah di kelabui. Bahkan jika di iming-imingi kekayaan, mereka pasti menolak dan yang lebih buruk, akan di adukan kepada Raja.

"Baiklah. Ayo pergi, Istriku. Kita akan lihat apa yang terjadi nanti!"

Sakura mengangguk saja. Sasuke menggandeng tangan Sakura keluar dari area penjara itu.

"Wow, apa kalian bersenang-senang?" tanya Kidoomaru. "Yah. Sangat menyenangkan!" jawab Sakura santai, sembari tersenyum anggun. Membuat ekspresi bercanda Kidoomaru hilang dan pudar seketika, tergantikan dengan ekspresi ngeri.

Bersamaan dengan itu, beberapa orang muncul....

"Yah, Sasuke, sebaiknya kau bawa Istri mu keluar dari sini. Di sini bukan tempat yang cocok untuk wanita selembut dia."

Walau kalimat nya seolah tak tega, tapi nada bicara nya yang menyebalkan, malah terdengar seperti mengejek Sakura.

"Istriku wanita yang kuat. Berani sekali kau meremehkan nya!"

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang