24. Malam yang Indah

1.7K 241 53
                                    

Sasuke mengernyitkan alis nya saat perasaan menyakitkan hinggap di hati nya.

Tidak, itu bukan dia.

Itu pasti-

Sasuke menaruh gulungan laporan nya dan bergegas bangkit berdiri, menuju ke luar ruangan. Rasa cemas hinggap di hati nya. Pasti sesuatu telah terjadi pada Istrinya!

Namun, tepat sekali saat Sasuke membuka pintu, ia dikejutkan dengan kehadiran Sakura yang membawa set teh serta camilan diikuti pelayan dan kasim... eh?

"Oh, apakah sudah selesai? Baru saja aku menyiapkan ini untukmu!"

Sasuke menatap Sakura serius. Membuat Sakura gugup seketika.

"Ekhem, kenapa menatapku seperti itu? Apa aku-"

"Siapa yang melakukan nya?"

Aura di sekitar menjadi suram dan sangat menyeramkan sekali!

"Melakukan apa?"

Sakura bertanya-tanya dan keheranan.

"Yang menyakiti perasaanmu. Aku bisa merasakan nya dengan jelas!"

Sakura terdiam.

Sejelas itu kah?

Sebelumnya Sakura membuat kasim dan dayang yang mengikutinya untuk tutup mulut tentang kejadian di dapur itu, dan mereka menyetujuinya karena takut membuat Ratu marah dan Raja pun akan ikut marah lalu menghukum mereka.

Sakura merasa kata-kata itu menyakitkan, namun ia juga memahami dan memaklumi nya. Ia memikirkan nya dan bahkan ia sendiri setuju dengan para pelayan itu. Maka dari itu, ia semakin berniat dan bertekad untuk membuktikan diri bahwa ia sudah berubah dan akan melakukan apapun supaya keberadaan nya dianggap 'berguna'. Sakura sudah tak peduli lagi. Sasuke memperlakukan nya dan bahkan memanjakan nya sampai ke tulang. Maka dari itu, Sakura akan membalasnya.

Dengan membantunya...

Menjalankan tugas dan tanggung jawab nya sebagai Ratu.

Dan juga....

Belajar menerima dan mencintai Sasuke.

"Tidak ada yang menyakitiku. Sudahlah, jangan di pikirkan!" cetus Sakura berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Ayo, kita kembali. Teh nya nanti mendingin. Aku sendiri membuat dan menyiapkan nya secara pribadi untukmu!"

Dan Sasuke pun teralihkan.

Mana mungkin ia akan melepaskan kesempatan, bukan?

Sakura menyiapkan ini semua secara pribadi untuknya!

Begitu masuk ke ruangan, ia meminta dayang memegangi set teh dan camilan yang ia bawa sebentar. Ia bergegas merapikan laporan dan membereskan meja dari laporan-laporan itu dan menyiapkan teh untuk Sasuke disana.

Setelah selesai, dayang pun undur diri. Menyisakan Sasuke dan Sakura.

Dengan kekuatan nya, Sasuke menarik kursi kerja Ratu, di letakkan di kursi di dekat nya. Dengan lembut, ia menuntun Sakura untuk menikmati teh berdua disana.

Suasana menjadi tenang dan harmonis.

Mereka sesekali berbicara. Membicarakan hal-hal seperti biasa, selain laporan.

Namun, walau begitu Sasuke tetap tak terkelabui. Ia tahu Sakura sedang menutupi sesuatu dan bahkan perasaan Istrinya itu nampak terkendali. Sepertinya Sakura sudah mulai mampu menutupi perasaan nya. Jadi, Sasuke berpura-pura seakan ia melupakan itu semua.

Lupakan saja. Istrinya terlalu lembut. Ia sendiri yang akan mencari tahu.

Setelah selesai menikmati teh dan mengobrol, set teh di ambil oleh para pelayan. Yah, pelayan yang datang adalah pelayan yang sebelumnya menggosipkan tentang Sakura.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now