17. Kesepian

1.3K 249 24
                                    

Di sebuah aula yang luas dan besar, berkumpullah orang-orang itu...

"Uchiha. Sebaiknya jika kamu memang tidak ingin melepaskan Sakura, setidaknya biarkan ia bisa menemui keluarganya sesekali."

Pria berjubah hitam yang namanya disebut itu hanya mendengus. Ia duduk bersandar ke kursi dengan postur yang agak malas. Yah, walau begitu tetap terlihat betapa menawan dan berwibawa nya Sasuke.

"Apa hak mu mengaturku untuk urusan itu?" balas Sasuke dengan nada dingin, namun dengan keangkuhan dan kesombongan khas Uchiha nya. "Sebaiknya kau tidak usah ikut campur dengan urusan rumah tangga orang lain dan pikirkan dirimu sendiri!" sambung Sasuke seraya menyeringai licik dan jahat. Membuat pria Sabaku itu kesal sekali.

"Hey, sudah, sudah. Jangan sampai terjadi pertumpahan darah disini!"

Naruto menengahi mereka berdua. Sementara sisa nya hanya diam, menyaksikan pertunjukan bagus yang akan segera di tunjukkan. Namun, tidak semudah itu karena mereka khawatir akan terjadi masalah. Jika diantara Uchiha dan Sabaku itu terjadi perselisihan, hasilnya tidak akan terkira dan menyeramkan!

"Jadi, kalian memaksaku datang hanya untuk ini? Mengurus urusan rumah tanggaku?"

Sasuke melipat tangan nya dan menatap orang-orang di sekeliling nya dengan tatapan tak puas dan kesal yang kentara sekali.

Memang, sebelumnya ia mendapatkan 'undangan' untuk datang berkumpul bersama penguasa-penguasa wilayah dan para Raja serta Pangeran itu. Katanya untuk mendiskusikan masalah dan semacamnya. Sasuke memilih tak menjawab undangan itu dan mengabaikan nya. Namun, siapa yang tahu, ia akan terus di teror dengan undangan-undangan itu dan akhirnya pun ia menyerah, datang kesini.

Ia mengira akan mendiskusikan apa, ternyata itu mengenai Sakura.

Nenek Chiyo jatuh sakit dan Sasori berusaha mencari cara supaya Sakura bisa menemui Nenek nya disini. Ia sebenarnya ingin Sakura kembali kesini. Tanpa Sakura, rumah menjadi suram dan bahkan dipenuhi kesedihan. Namun, rasanya itu mustahil mengingat Sakura bahkan sudah terikat dengan Kerajaan Kegelapan Malam itu.

Yah, itu pun salah satu alasan kenapa orang-orang itu mengadakan pertemuan semacam ini.

"Bagaimanapun, Haruno-Akasuna memiliki bisnis dan hubungan yang baik dengan kami, Sasuke."

Perkataan Sai diangguki semua orang. Membuat Sasuke sedikit merenung. Namun, itu hanya sesaat karena ia berusaha memulihkan ekspresinya menjadi normal, dingin dan datar, seperti biasa. Ia bangkit berdiri, kasim dan Jenderal nya pun sudah bersiap di belakangnya.

"Akan kupikirkan lagi. Bagaimanapun, itu urusan keluarga, tak perlu ikut campur! Ayo pergi."

Dengan kibasan jubah hitam nya, Sasuke berbalik dan pergi diikuti kasim dan Jenderal nya. Ia tidak berbalik atau menatap dua kali, tidak akan pernah. Sasuke terus berjalan lurus keluar. Walau ia nampak tenang, kesuraman terlihat jelas di mata nya yang tajam.

"Siapa mereka? Berani-berani nya mengatur urusan rumah tanggaku?!"

Sasuke bergumam pelan, dan menumpahkan beberapa kekesalan nya. Salahkah jika ia sengaja menahan Sakura? Ia hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada istrinya. Walau memang Sakura tak dapat lari dari Kerajaan nya dan akan selalu kembali beserta abadi disana, ia khawatir orang-orang kuat yang mengincar Sakura akan memaksakan kehendak mereka. Itu akan menjadi buruk.

Sasuke menghela napas pelan, berusaha menahan emosi nya untuk tidak meledak. Ia tidak boleh marah hanya karena hal semacam itu. Itu akan terasa seperti membuang waktu dan energinya saja.

Ia jadi ingat kata-kata Peramal Tua itu. Apalagi yang harus ia lakukan untuk membuat Sakura jatuh cinta padanya?

Perubahan Sakura yang sekarang sudah cukup, sebenarnya. Istrinya itu sering mengajaknya mengobrol, dan tea time bersama di taman bunga yang Sasuke buat. Walau begitu, hubungan mereka tak ada kemajuan. Tetap seperti itu. Sakura tidur di kamar nya sendiri dan Sasuke tidur sendiri di kamar nya. Walau Sakura sering tertawa dan tersenyum, itu tidak memperlihatkan jelas perasaan Sakura. Membuat Sasuke kadang bertanya-tanya, apakah Sakura sudah menyukainya atau belum?

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now