31. Kedatangan Tamu

1K 214 55
                                    

Sakura terbangun dari tidur nya.

Seperti biasa, begitu ia membuka mata, ia selalu berada di pelukan Suami nya. Walau begitu, ia sengaja diam saja. Menikmati hangat dan pelukan lembut Sasuke. Yah, walau tubuh Sasuke keras karena kuat dan otot perut yang seperti papan cuci itu, tapi Sakura nyaman-nyaman saja.

Ia jadi teringat tentang kejadian semalam.

Rasa nya seperti mimpi. Walau memang nyata, tetap saja masih cukup mengejutkan bagi nya. Mereka sama-sama bersumpah dan menikmati saat-saat perjalanan pulang mereka.

Lagi, ia melirik ke suatu tempat dan mengulum senyum nya. Kemudian, ia mengeratkan pelukan nya pada Sasuke. Saking erat nya sampai membuat Sasuke terbangun.

"Ugh..."

Refleks Sakura melepas pelukan nya. Oh astaga, apakah karena ia mengeluarkan tenaga nya terlalu besar?

"Ah, maafkan aku. Kau jadi terbangun!" cetus Sakura saat melihat Sasuke terbangun seraya berusaha menjernihkan pandangan nya.

Sasuke sendiri hanya tersenyum. Ia mendekat dan mendaratkan kecupan lembut di bibir Istri nya.

"Tidak usah meminta maaf. Justru aku harus berterimakasih padamu. Berkatmu, aku jadi terbangun. Terimakasih banyak, Istriku!"

Sakura tersenyum cerah kemudian kembali memeluk Sasuke erat. Sungguh, itu membuat Sasuke terkejut. Tak biasanya Sakura bertingkah seperti ini. Namun, Sasuke tak menolak nya dan malah dengan senang hati memeluk balik Istri nya.

"Sepertinya suasana hati Istriku sedang bagus, eh?"

Sakura tertawa pelan.

"Hn, ya! Sangat bagus!"

Sasuke tersenyum. Ia senang karena begitu terbangun, ia melihat Istri nya yang tertawa dan nampak cerah. Karena Sakura senang, maka ia pun ikut senang.

Setelah asyik bermanja-manja ria di atas ranjang, mereka pun bergegas untuk mandi.

Selesai mandi dan bersiap, mereka pun bergegas untuk menikmati sarapan bersama. Selepas sarapan, mereka pun pergi ke ruang belajar untuk mengerjakan tugas mereka. Namun, mereka kedatangan tamu yang tak terduga!

"Yang rendah ini menyapa Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu."

Sakura terheran, menatap seorang wanita tua berjubah hitam yang menyapa mereka dengan hormat. Namun, tak urung Sakura memperlakukan wanita tua itu sopan dan tak kalah hormat nya, seperti mengadapi Nenek Chiyo.

"Tak usah membungkuk, Nenek! Senang bertemu dengan Anda!"

Sakura mendekat, mencegah wanita tua itu membungkuk. Ia menyapa hangat wanita tua itu. Ada seberesit rasa rindu. Melihat wanita tua itu mengingatkan nya pada Sang Nenek.

Wanita itu tersenyum. Pandangan nya pada Sakura begitu dalam, seolah meramalkan sesuatu.

Sementara Sasuke nampak terkejut tak percaya melihat wanita tua itu.

Kalian sudah tahu siapa dia, bukan?

Ya, dia adalah Peramal yang tempo hari di temui Sasuke.

Kedatangan nya mengejutkan Sasuke. Tak ada angin tak ada hujan, wanita tua itu datang sendiri kemari. Padahal menurut orang-orang, tak ada seorang pun yang bisa membuat Peramal Tua itu mendatangi mereka. Jika memang ada yang ingin bertanya padanya dan tahu sesuatu, mereka sendiri yang harus datang menemui nya. Tapi, kali ini wanita tua itu yang datang sendiri menghampiri.

Sasuke merasa curiga dan ia merasa sesuatu akan segera terjadi. Namun, ia berusaha menutupi nya supaya tidak di ketahui Istri tercinta nya itu.

Sakura mengajak wanita tua itu untuk duduk di ruang teh bersamanya. Sungguh mengejutkan Sasuke. Ada apa dengan Istri nya? Kenapa dia bisa begitu ramah kepada orang asing ini?

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang