46. Kelahiran

1.3K 208 67
                                    

Hari, minggu dan bulan terus berlalu...

Dan Sakura masih belum bangun dari tidur indah nya.

Walau begitu, Sasuke tetap setia berada di sisi nya. Ia terus mengawasi Sakura dan anak di dalam perut nya. Perut Sakura semakin membesar setiap bulan nya.

"Bukankah ini terlalu besar untuk ukuran seorang ibu hamil?" tanya Sasuke seraya mengelus lembut perut Sakura.

"Itu karena dia hamil anak kembar. Wajar jika ukuran nya tidak seperti wanita hamil lain nya," jawab Orochimaru.

Ya, Orochimaru sering datang mengunjungi. Selain memeriksa Sakura, ia juga memberikan ramuan dan vitamin untuk nya.

Sebenarnya Sasuke bisa saja meminta tabib. Namun, rasa percaya Sasuke banyak terkikis setelah pengkhianatan kediaman Perdana Menteri. Jadi, ia hanya bisa mempercayai Orochimaru.

"Sebentar lagi anak-anak mu lahir. Jadi, kau harus siap siaga. Walau Sakura tak sadarkan diri, aku takut karena ketidaksadaran nya akan berakibat fatal untuknya nanti." sambung Orochimaru, memberitahu.

"Tentu! Aku akan!" jawab Sasuke tegas. Tak lupa, mengeratkan pegangan nya pada tangan Sakura. Namun, Sakura hanya diam. Seolah ia benar-benar tertidur.

Walau tubuh nya sudah sedingin es, namun Sasuke tetap pada pendirian nya. Walau tubuh nya sudah mendingin, selama ada napas dan detak jantung, itu tanda nya masih ada... walau pelan sekalipun.

"Baiklah. Aku pergi. Jika ada apa-apa, panggil saja aku. Aku akan segera datang." pesan Orochimaru.

"Ya. Aku akan. Terimakasih banyak!"

Lalu, Orochimaru pun pergi. Meninggalkan Sasuke dan Sakura di sana.

"Istriku, aku sudah tak sabar dengan kehadiran anak-anak kita. Ngomong-ngomong, kemarin-kemarin peramal itu datang mengunjungi dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Yang di butuhkan hanya kesabaran..." cerita Sasuke seraya memainkan surai merah muda Istri nya yang memanjang itu. Begitu lembut dan halus.

"Aku akan selalu bersabar. Kesabaranku untuk mu tak terbatas. Apapun... aku akan melakukan nya. Demi bisa melihat mu terbangun, menatap dan tersenyum lagi padaku. Aku tak sabar untuk menikmati waktu kita berdua dan anak-anak kita nanti..." 

Sasuke terkekeh pelan. Kemudian, ia menghela napas.

"Baiklah, Istriku. Tidurlah dengan nyenyak. Aku akan pergi sebentar untuk laporan ku. Ada Aoda disini yang  menjaga mu dan ada juga yang berjaga di luar."

Sasuke mengulurkan tangan nya. Dan Aoda versi mungil muncul, turun dari pergelangan tangan Sasuke dan mendarat di samping Sakura. Ular itu melilitkan ekor nya, dan nampak seolah akan tertidur pulas di samping Sakura. Mata tajam nya menatap ke arah wanita cantik yang masih tak sadarkan diri itu. Memang, wanita itu begitu istimewa karena berhasil membuat Tuan nya yang sedingin es, menangis karena tak bisa menahan kerinduan nya.

"Baiklah. Aoda, jaga dia. Jika mulai menunjukkan sesuatu, beritahu elang dan gagak di luar. Aku akan segera bergegas!"

"Baik, Tuan!"

Aoda mendesis dengan lidah nya yang menjulur.

Sasuke mengangguk, tersenyum tipis. Kemudian pergi.

Ia memang banyak menghabiskan waktu nya dengan bekerja dan diam di kamar nya.

Juga, para Menteri, pejabat dan orang-orang bangsawan sudah mengetahui tentang Ratu yang tak sadarkan diri. Beberapa ada yang merasa prihatin dan beberapa ada yang merasa ini adalah kesempatan.

Bagaimanapun, Sakura dalah Ratu. Dia terkenal selain karena kecantikan nya, tapi juga karena kemampuan hebat nya di pengadilan. Sakura mampu mengatasi semua masalah. Terutama, dia adalah satu-satu nya orang yang bisa menenangkan Raja. Tanpa ada yang menenangkan Raja, mereka merasa kematian ada di depan mata.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now