33. Usaha Sakura

1K 199 23
                                    

Setelah lama di perbatasan, Sasuke kembali.

Namun, dengan keadaan terluka.

Jelas Sakura begitu terkejut saat melihat nya. Ia segera membawa Sasuke ke kediaman mereka berdua dan mengobati nya secara pribadi.

"Bagaimana bisa, Sasuke? Aku sudah mengatakan untuk berhati-hati!" cetus Sakura, antara khawatir dan kesal. Ia memang sudah khawatir sesuatu terjadi pada Sasuke. Ternyata, perasaan nya tidak pernah salah. Sasuke kembali dengan keadaan terluka.

Melihat Istri nya mengomel, membuat Sasuke terkekeh pelan, merasa lucu.

"Aku baik-baik saja, Istriku. Ini hanya karena panah saja." jawab Sasuke lembut. Namun, Sakura tidak merasa di tenangkan. Ia hanya diam, berusaha mengobati Suami nya itu dengan serius.

Sasuke sendiri jadi terdiam karena merasa kata-kata nya tidak di hiraukan Istri nya. Apalagi Sakura nampak begitu serius mengobati nya.

"Ngomong-ngomong, selama kau tidak ada di pandangan ku, aku selalu ingin segera kembali kesini. Aku sangat merindukan mu!" cetus Sasuke seraya membelai lembut pipi merona Istri nya. Ia menyipitkan mata tajam nya sedikit.

"Entah ini hanya perasaanku saja atau apa, kau nampak mengalami perubahan, semakin berisi, aku-"

"Lalu, kenapa kalau aku semakin berisi? Kau tidak suka dan merasa jijik dengan penampilanku yang sekarang?!"

'Bajingan! Aku begini juga karena sedang mengandung anak mu, bodoh!'

Sakura tak lupa mengumpati Sasuke dalam batin terdalam nya.

"Tidak. Bukan itu maksudku. Tenang lah Istriku, bagaimana pun penampilan mu, aku hanya akan terus dan selalu mencintaimu!" jawab Sasuke seraya bangkit dari posisi tidur nya, demi memeluk Istri nya yang begitu ia rindukan selama ini.

Sakura sendiri hanya diam. Namun, dengan senyuman yang menghiasi bibir nya.

"Baiklah, aku percaya. Sekarang kembali berbaring, aku harus mengobati mu lagi."

Sasuke menurut saja. Sembari di obati, ia mengajak Sakura mengobrol.

"Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini aku merasa aneh. Aku selalu pilih-pilih dan tak bisa jauh terlalu lama darimu. Aku juga merasa ikatan kita semakin kuat dan aku selalu merasakan perasaan lega dan hangat. Aku tidak tahu ada apa, dan kenapa, jadi aku menceritakan nya padamu."

Sasuke menceritakan apa saja yang ia rasakan dan lakukan selama jauh dari Sakura. Sembari memperhatikan wajah Istri nya, dan tentu saja mengelus paha Istri nya itu lembut.

Sakura sendiri menahan diri untuk tidak mengatakan kebenaran nya bahwa itu karena kehamilan nya yang membuat ikatan mereka semakin kuat. Perasaan hangat dan lega itu juga karena kehamilan nya. Anak di perut nya memberikan ketenangan pada mereka berdua. Walau memang, itu juga menguras kekuatan nya, Sakura tak masalah. Selama anak nya baik-baik saja.

"Itu bagus. Tanda nya kami memang benar-benar di takdirkan untuk menjadi seperti itu." jawab Sakura dengan telaten membersihkan luka Sasuke. Ia menyipitkan mata nya tajam saat melihat dan merasakan sesuatu dari luka panah Sasuke.

"Ini... racun?!"

Apa?!

Sasuke di buat terkejut. Selain karena seruan Sakura, tapi juga karena Sakura bisa mendeteksi nya. Padahal Sasuke berusaha menutupi rasa sakit dari racun itu supaya tidak menimbulkan kekhawatiran ekstra kepada Istri nya itu. Namun, nampak nya ia salah karena Sakura mampu mengetahui nya dengan mudah.

"Kau sengaja menutupi nya, bukan? Kau tidak bisa membodohi ku, Sasuke." cetus Sakura dingin. Membuat Sasuke takut Sakura akan salah paham.

"Aku tidak bermaksud menutupi nya dari mu. Aku hanya tidak ingin menimbulkan kekhawatir ekstra kepadamu." jawab Sasuke cepat, berusaha menenangkan Istri nya itu.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now