43. Ikatan

945 188 83
                                    

"Wow, ada apa ini sampai aku kedatangan tamu-tamu sebanyak ini?"

Sasuke berkata dengan santai. Langkah kaki nya nampak tanpa beban. Walau begitu, aura dingin yang di keluarkan nya begitu menyeramkan dan menekan. Tatapan dingin nya menyapu ke orang-orang yang berkumpul di halaman Istana.

Di jajaran depan, ada sosok yang di kenal nya, sahabat bodoh nya itu, Uzumaki Naruto. Dia berdiri bersama orang-orang yang nampak nya menjadi kepercayaan nya.

"Sasuke, ada yang harus kita bicarakan sekarang juga!" cetus Naruto, penuh penekanan. "Apalagi yang harus di bicarakan? Bukankah sudah tak ada masalah lagi?" jawab Sasuke, enggan membicarakan. Bagiamanapun, ia tahu

"Ada! Masih ada masalah lain!" seru Naruto. Ia bergegas maju, berdiri berhadapan dengan Sasuke. "Kau sialan! Bagaimana bisa kau menyiksa Idate sejauh itu? Masalah nya, dia adalah adik dari pemimpin di bagian penyidik khusus. Posisi saudara nya tinggi dan aku tidak bisa menolak saat mereka mengajukan protes dan pembalasan untuk ini!" sambung Naruto seraya berbisik pada Sasuke. Nada nya penuh kekesalan.

"Hm? Begitukah? Kau seorang Raja, tapi takut pada bawahan mu? Apa-apaan itu? Lemah!" ejek Sasuke tanpa ampun. Membuat Naruto melotot dan menggerutu sebal.

"Yang mana orang nya?" tanya Sasuke santai, mengedarkan pandangan nya ke arah orang-orang yang di bawa Naruto. Lebih tepat nya, orang-orang yang memaksa ingin datang ke sini demi keadilan.

"Itu..."

Naruto mengkode dengan mata nya, menunjukkan ke arah seorang pria bertubuh tinggi besar dengan bekas luka di wajah nya. Raut wajah nya begitu serius dan itu cukup menyeramkan. Namun, itu tidak membuat Sasuke merasa terintimidasi sama sekali.

"Oh? Jadi kau Kakak dari si Perayu itu? Kau datang kesini demi keadilan untuk Adik mu itu, ya?" tanya Sasuke langsung kepada pria yang sudah paruh baya itu.

"Ya. Saya merasa ini cukup keterlaluan, Yang Mulia." jawab pria paruh baya itu tegas, berusaha menekan Raja Uchiha di depan nya itu.

"Keterlaluan? Di bagian mana nya?" tanya Sasuke tenang, tak peduli dengan tatapan para pasukan yang di bawa Naruto yang nampak kesal. Sementara Naruto yang berdiri di dekat nya mengerutkan alis nya dan ingin menahan Sasuke untuk tidak menambah dan memperumit masalah.

"Anda menghukum Adik saya terlalu berat. Ia datang ke sini karena terpaksa, di paksa oleh teman nya. Namun, pembalasan yang Anda berikan sungguh jahat. Anda memasukkan nya ke rumah bordil, menjual nya ke para pria buas dan makhluk mengerikan, belum lagi ada sesuatu di tubuh nya yang membuat nya menjadi semakin gila dan tidak terkendali." jelas pria paruh baya bernama Morino Ibiki itu.

Sasuke yang mendengar nya hanya tertawa santai, meremehkan.

Memang, ia melempar Idate ke rumah bordil juga. Jangan salahkan ia. Itu semua karena kebodohan nya sendiri. Memang nya Sasuke tidak tahu apa yang di pikirkan dan di rencanakan Idate?

Hanya karena Kakak nya adalah ketua dari personil penyidik khusus di bawah kekuasaan Naruto, ia mengira ia bisa keluar dengan aman tanpa cedera. Ia berpikir dengan keberadaan Kakak nya dan dukungan Naruto, akan membuat Sasuke mau melepaskan nya tanpa meninggalkan luka.

Sayang sekali bahwa pada kenyataan nya Sasuke tidak merasa takut atau segan sama sekali. Ia akan melakukan apa yang ingin ia lakukan dan ia rasa benar untuk di lakukan.

Selama Idate di penjara, rupa nya Idate meminta Tayuya untuk meloloskan nya. Ia merayu Tayuya dan mengatakan bahwa ia juga tertarik dengan Tayuya. Dan bahkan berani bermimpi seandainya saja ia bisa menculik dan mendapatkan Sakura, itu akan sangat hebat. Sayang nya, Idate tidak tahu saja bahwa Tayuya adalah orang-orang Sasuke. Jadi, begitu Tayuya di goda, ia memberitahukan nya pada Sasuke. Di saat itu pula Sasuke melemparkan nya ke rumah bordil peringkat rendah. Dan sebelum mengembalikan Idate, Sasuke memerintahkan Sakon untuk memberi kutukan kepada Idate.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now