30. Sumpah

1.1K 215 95
                                    

Di malam yang indah itu, Sasuke dan Sakura menghabiskan waktu bersama seperti biasanya.

"Sasuke...."

Sakura memanggil Sasuke perlahan.

"Hm? Ada apa, Istriku?" tanya Sasuke seraya mempererat pelukan nya dan membelai lembut surai merah muda yang kini tergerai itu. Sasuke agak menunduk, memberikan semua atensi nya kepada Sakura.

"Apa sewaktu kecil kau memiliki teman? Seperti sahabat? Atau apapun?" tanya Sakura santai. Diam-diam mata nya menyipit tajam. Ia ingin tahu sekali jawaban Sasuke.

"Hm? Teman masa kecil, ya?"

Sasuke menatap ke arah langit-langit gelap yang di hiasi bulan dan di taburi bintang-bintang kecil. Bahkan ada cahaya aurora di atas sana.

Ya, mereka berdua ada di taman rahasia milik mereka berdua, dan menghabiskan saat-saat menenangkan itu berduaan di sana.

"Paling si Idiot Naruto dan teman-teman bodoh nya yang lain, mereka selalu datang kesini dengan berani tanpa takut tak bisa kembali ke tempat asal mereka. Sebagian besar,  aku menghabiskan waktuku dengan Kakak ku, Itachi." jawab Sasuke menjelaskan. Ia agak terheran, tumben sekali Sakura bertanya.

"Oh, begitu, ya."

Sakura mengangguk puas. Benar sesuai dugaan nya. Dengan tempramen Sasuke, mana mungkin ia bisa menjalin hubungan pertemanan dengan mudah nya? Apalagi jika itu dengan lawan jenis.

"Lalu, bagaimana dengan mu, Istriku?" tanya Sasuke kepada Sakura, tetap tenang. "Yah, kau tahu, aku bersahabat dengan Yamanaka dan beberapa putri bangsawan. Aku juga banyak menghabiskan waktu ku dengan Kakak dan Nenek ku." jawab Sakura jujur.

"Begitu, ya."

Sasuke terkekeh lembut.

"Ngomong-ngomong kenapa kamu bertanya tentang itu, hm? Apakah sebegitu penasaran nya?" tanya Sasuke seraya mengelus pipi lembut dan halus Istri nya itu.

"Yah, benar. Aku tidak mendapat informasi yang banyak tentang masa kecil mu. Bahkan di buku-buku perpustakaan sekalipun." jawab Sakura mengakui.

Sebelum ia bertanya pada Sasuke, Sakura jelas mencari tahu segala nya sendirian. Ia mencari buku yang berhubungan dengan Sasuke, namun yang biasa ia temukan ya hanya tentang Uchiha. Ada cerita sejarah nya pun hanya tentang prestasi dan kebanggan para anggota klan Uchiha itu. Tidak ada yang spesifik sama sekali.

Sebenarnya, pemicu asli kenapa ia bertanya seperti ini adalah karena Putri Sulung Perdana Menteri itu.

Ya, Shion.

Selama mereka menikmati tea time mereka, Shion banyak bercerita tentang diri nya dan Sasuke di masa lalu. Di katakan bahwa mereka bersahabat sejak kecil dan bahkan mengenal satu sama lain dengan baik. Tidak hanya itu, Shion mengatakan karena ia cantik dan cerdas, Ayah Sasuke, Raja sebelum-sebelum nya sempat mengatakan akan menjodohkan Sasuke dengan nya, dan berharap akan memiliki banyak cucu yang luar biasa dari mereka. Namun, semenjak Ayah Sasuke musnah, perjanjian itu tidak di bicarakan lagi.

Shion menceritakan itu dengan tenang, anggun, lembut dan berwibawa. Tapi, setiap cerita nya seperti pisau tajam yang sengaja di gunakan untuk menyakiti perasaan nya. Perempuan itu juga meminta maaf, seolah-olah ia merasa bersalah dan tak seharus nya mengatakan hal itu. Dan Sakura? Ia hanya mengiyakan dan nampak tidak terlalu peduli dengan provokasi semacam itu.

Padahal sudah jelas bahwa ia benar-benar terprovokasi. Namun, Sakura tak ingin memperlihatkan emosi nya yang sebenarnya. Jika ia tidak bisa menahan diri, Shion akan ada di atas angin dan merasa senang. Maka, Sakura hanya menanggapi santai dan tersenyum saja, seolah tak peduli dengan kata-kata nya.

The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)Where stories live. Discover now