10

3K 343 16
                                    

Cedric menceritakan semua yang ia dengar dari Elise pada Pangeran Kenneth. Benar prediksinya, lelaki itu marah karena ia tak suka ibunya berbuat sesuatu tanpa seizinnya, terutama mengenai Putri Margaret. Lelaki itu benar - benar sensitif saat ini.

"Ken ? Kau belum tidur ? Apa kau sudah membaik ?"

"Yang Mulia, aku ingin tahu apa alasan logismu berkata seperti itu pada Putri Margaret."

"Oh, itu." Helena mengaduk tehnya sendiri kemudian meminumnya.

"Siapa yang memberitahumu mengenai hal itu ? Atau ia sendiri yang memberitahukannya ? Atau pelayannya ? Mereka benar - benar berlindung di balik punggungmu, Ken."

"Ibu, kau tahu jelas bahwa aku bertanggung jawab terhadap mereka."

"Tetapi kau sudah membatalkan perjanjiannya kan ? Kembalikan saja Putri Margaret ke Goddam."

"Yang Mulia !" Suara Kenneth meninggi tiba - tiba, membuat Cedric dan seluruh pelayan yang ada disana spontan menunduk. Helena membuang wajahnya dari Kenneth, tak percaya bahwa putranya tersebut baru saja membentaknya.

"Sepertinya kau kelak tidak membutuhkan ratu, Pangeran Kenneth. Aku dengar Putri Celya akan datang di pesta ulang tahunmu nanti. Kau bisa mempertimbangkan saranku barusan."

"Putri Celya ? Kau bercanda ?" Kenneth terdengar sinis disana. Semua orang juga tahu bila perempuan itu suka berjudi dan menggosip.

"Akan ku pastikan ayah mendengar hal ini." Tegas Kenneth sekali lagi.

"Aku akan bicara pada ayahmu untuk mempertimbangkan sesuatu mengenai Putri Margaret. Kita bisa mengembalikannya pada keluarga ibunya di Bolova. Kebetulan kita tidak punya penasihat wali kota, aku rasa Putri Margaret bisa melakukannya."

"Aku tidak tahu apa masalahmu sehingga kau berusaha mengeluarkan Putri Margaret dari istana..."

"Tidak ada orang yang boleh tinggal di kawasan istana selain Keluarga Days."

"Tapi aku akan menikahinya. Dia akan menjadi bagian Keluarga Days." Suara mereka terdengar bersahut - sahutan disana. Tepat saat itu juga Viktor datang sambil memandang mereka bergantian. Kenneth menundukkan kepalanya sejenak untuk memberi hormat sedangkan Helena tetap duduk di tempatnya sambil memalingkan wajahnya. Ia bahkan belum mempersilahkan Kenneth duduk sejak tadi.

"Ada apa ini ? Ada apa kalian bertengkar ?" Tanya Viktor datar.

"Ibu mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan pada Putri Margaret, Yang Mulia." Jawab Kenneth tak kalah datar dengan ayahnya.

"Membocorkan mengenai pernikahan kalian ?"

"Kenneth hanya..."

"Diam ! Aku bicara dengan Pangeran Kenneth !"

Tepat ketika Helena akan menjawab pertanyaan Viktor, pria itu lebih dulu membentaknya karena ia tahu Kenneth tidak akan marah bila Helena tidak melakukan sesuatu yang keterlaluan. Kenneth tahu ayahnya sedang marah dan itu bukan pertanda yang baik. Helena kembali memalingkan wajahnya untuk kesekian kalinya, mendapati Viktor akan memarahinya habis - habisan sebentar lagi.

"Ibu berkata bahwa ia ingin mengusulkan Putri Margaret menjadi penasihat wali kota di Bolova. Ia berniat mengembalikan Putri Margaret ke keluarga mendiang ibunya." Kenneth menyembunyikan ucapan Helena yang berusaha mengusir Margaret pergi dari Whitemouttier semata - mata karena ia tidak tega pada ibunya. Ia tahu mata wanita tersebut berkaca - kaca.

"Aku permisi Yang Mulia, maaf membuat keributan disini." Kenneth menundukkan kepalanya kemudian segera pergi dari paviliun ibunya. Ia tak menyangka bahwa Viktor juga berada disana. Lelaki itu hampir lupa bahwa ayahnya kini selalu rutin mengunjungi Helena setiap malam.

COLD DAYS - Bride for The KingWhere stories live. Discover now