57

1.3K 128 1
                                    

Pagi itu benar - benar cerah saat upacara kenaikan takhta dilaksanakan. Semua petinggi kerajaan berkumpul menjadi satu di dalam ruang rapat yang sangat besar tersebut. Kenneth berdiri di atas panggung, tepat di depan semua orang yang berada disana. Saat suara terompet dibunyikan, semua panglima serempak mengibarkan bendera Whitemouttier yang mereka bawa masing - masing di tiang bendera. Upacara telah dimulai. Para ksatria pemberani itu mulai berjalan perlahan, mengawal kedatangan Sang Calon Ratu. Benar, Margaret berada di belakang mereka bersama Cedric. Kemarin saat ia menikah, Viktor yang mengantarkannya. Namun sekarang saat ia naik takhta, Cedric yang mengantarkannya.

Para panglima membagi diri menjadi dua formasi yang berjajar di kiri dan kanan panggung. Kenneth menatapnya sejak tadi, membuat Margaret tersenyum sendiri. Ia sedikit gugup. Namun ketika ia ingat ia berhadapan dengan siapa, semua emosi negatif itu hilang. Di hatinya sekarang hanya ada keyakinan dan kekuatan.

Margaret naik ke atas panggung dengan hati yang tenang. Kenneth meraih tangannya, membawa perempuan itu ke tengah - tengah panggung sehingga semua perhatian jatuh pada mereka.

"Hari - hari yang gelap telah usai. Setelah berbulan - bulan kita kehilangan ibu dari Kerajaan Whitemouttier, hari ini kita akan menyaksikan upacara kenaikan takhta untuk mengisi kursi Singgasana Ratu. Perkenalkan, Yang Mulia Permaisuri Margaret Days." Ujar Cedric begitu lantang. Spontan semua orang menunduk hormat untuk memberikan salam kepada Margaret.

"Kau siap ?" Bisik Kenneth sangat pelan.

"Tentu saja." Perempuan itu tersenyum. Kenneth menempelkan kedua telapak tangannya, membuat posisi saling menutup kemudian meletakkannya tepat di atas kening Margaret. Beberapa detik lagi Margaret akan disumpah untuk menjadi ratu.

"Atas nama keadilan dan kebijaksanaan diri, aku, Kenneth Days, memberikanmu takhta Ratu Kerajaan Whitemouttier untuk kau ambil sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wilayahmu, rakyatmu, dan kesejahteraan di dalamnya. Apabila terjadi sesuatu yang mengancam keutuhan Whitemouttier, kau akan maju sebagai orang terdepan yang melindungi kerajaanmu."

Suara Kenneth terdengar sangat tegas bagi Margaret. Seperti biasanya, mata mereka akan bertautan beberapa saat sebelum Margaret mulai berbicara. Ada kekuatan sekaligus kepercayaan tinggi yang dipancarkan oleh tatapan Kenneth. Itu adalah hal yang Margaret sukai.

"Atas nama keadilan dan kebijaksanaan diri, aku, Margaret Days, menerima takhta Ratu Kerajaan Whitemouttier untuk ku ambil sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wilayahku, rakyatku, dan kesejahteraan di dalamnya. Apabila terjadi sesuatu yang mengancam keutuhan Whitemouttier, aku akan maju sebagai orang terdepan yang melindungi kerajaanku." Ujarnya lugas. Margaret masih tak percaya bahwa ia benar - benar telah menjadi ratu saat ini, posisi yang telah lama ia impi - impikan selama berada di Whitemouttier.

Kenneth mengambil mahkota yang berada di atas meja. Ia memakaikan mahkota tersebut dengan hati - hati. Sejak tadi Margaret tak berhenti menatapnya sama sekali. Perempuan itu pasti merasa menang sekarang. Mereka sama - sama tahu bahwa impian terbesar Margaret adalah menjadi ratu.

"Panjang umur Whitemouttier ku ! Panjang umur Yang Mulia Ratu Margaret Days !" Sorak Cedric dengan semangat. Semua orang yang berada disana spontan juga mengucapkan kalimat yang sama, membuat Margaret sadar bahwa posisinya kini benar - benar sama seperti Kenneth. Dalam waktu sesaat, Whitemouttier berada dalam genggamannya.

"Selamat Margaret, aku tahu ini adalah impianmu sejak awal." Ujar Kenneth penuh arti.

"Terima kasih telah membantuku mewujudkannya, Yang Mulia."

"Aku tak punya hutang lagi padamu. Aku sudah memberikan apa yang telah ku janjikan sejak awal." Ia mengulurkan tangannya untuk Margaret, menuntun perempuan itu menuju kursi singgasana.

COLD DAYS - Bride for The KingWhere stories live. Discover now