32 [WEDDING CEREMONY]

1.9K 218 3
                                    

Margaret melipat bibirnya ke dalam, tersenyum sambil menggenggam tangan Viktor erat - erat. Dua puluh panglima dari berbagai penjuru Whitemouttier datang untuk mengawal pernikahan Sang Raja. Mereka berada di belakang Viktor dan Margaret sambil membawa bendera Kerajaan Whitemouttier di tangannya masing - masing. Kenneth tersenyum singkat di depan sana, Margaret baru sadar bahwa Kenneth saat ini sedang memakai mahkota raja. Warnanya emas dikelilingi batu - batu berwarna hitam. Bentuknya sama seperti mahkota ratu yang pernah dipakai Helena dulu. Hanya saja, mahkota ratu dihias oleh batu - batu berwarna putih.

Para pelayan senior berjajar di belakang aula, membentuk formasi lurus horizontal sehingga mereka semua bisa menyaksikan pernikahan tersebut. Satu - satunya orang yang duduk di kursi adalah Helena. Sepertinya hanya wanita itu yang datang kemari sebagai tamu karena Kenneth tak mengundang siapapun dalam pernikahannya.

Mereka sampai tepat di depan Kenneth. Viktor memberikan tangan Margaret pada Kenneth sehingga perempuan itu telah berada dalam genggaman Kenneth saat ini. Viktor duduk di sebelah Helena sedangkan Kenneth dan Margaret maju di depan altar. Prajurit menurunkan tiang bendera tersebut dengan kompak sehingga bunyi ketukan terdengar menggema disana. Itu bukan sembarang bunyi. Itu adalah bunyi yang menandakan bahwa upacara pernikahan siap untuk dilaksanakan.

"Dalam sebuah ikatan suci, Yang Mulia Raja Kenneth Days dan Yang Mulia Putri Margaret Court akan disatukan dalam sebuah pernikahan penuh cinta." Pendeta itu menyipratkan air suci pada mereka. Sedetik kemudian Margaret dan Kenneth mengubah posisinya menjadi saling berhadap - hadapan satu sama lain.

"Di depan Tuhan, Whitemouttier, dan seluruh pendukungmu, ucapkan kalimat yang akan kalian janjikan dalam pernikahan ini." Ujar pendeta tersebut. Sedetik kemudian Kenneth mulai membuka suaranya.

"Aku, Kenneth Days, akan meminangmu Margaret Court, sebagai istriku, permaisuriku, teman hidupku, dan kekasih yang ku cintai hingga akhir hayatku. Aku akan menjadi rumahmu dan tempatmu berpulang kapanpun itu. Aku akan menghiasi rumah tangga kita dengan kebahagiaan di dalamnya."

Margaret menjadi lebih gugup lagi setelah ia mendengar janji yang diucapkan Kenneth baru saja. Ia ingin menangis saat itu juga namun ia berusaha menahannya. Margaret bertekad untuk mengucapkan janji pernikahannya dengan elegan di depan semua orang. Supaya mereka tahu, Margaret memenangkan hati Kenneth Days dengan usahanya sendiri. 

"Aku, Margaret Court, akan menerimamu Kenneth Days, sebagai suamiku, rajaku, teman hidupku, dan kekasih yang ku cintai hingga akhir hayatku. Aku akan merawat keluarga kita, melahirkan anakmu, dan menjadi pendengar setiamu. Aku akan mengisi rumah tangga kita dengan kejujuran dan rasa cinta di dalamnya."

"Aku menerimamu."

"Aku menerimamu."

"Kalian resmi menjadi pasangan suami istri. Kau bisa mencium pengantinmu, Yang Mulia." Pendeta itu tersenyum diiringi tepuk tangan dari semua orang yang berada disana. Di detik itu pula air mata Margaret jatuh bercucuran. Tak ada waktu untuk ciuman hangat di pagi hari. Margaret hanya ingin melihat tatapan mata itu seumur hidupnya, tatapan mata lembut dari seorang Kenneth Days yang berhasil memindahkan seluruh dunianya. Tak ada dunia yang lebih indah daripada dunia dengan Kenneth di dalamnya. 

Perempuan itu memeluk Kenneth erat - erat disana, membuat lelaki tersebut tersenyum karena Margaret baru saja melewatkan ciuman pernikahan mereka. Namun Kenneth tak mempermasalahkannya sama sekali karena ia selalu melakukannya dengan Margaret setiap pagi. Kenneth membisikkan sesuatu di telinga Margaret, membuat perempuan itu spontan menoleh.

"Kita belum memasang cincin pernikahan."

"Aku lupa." Margaret melepas pelukan tersebut kemudian menoleh pada meja yang berada di depan mereka.

COLD DAYS - Bride for The KingWhere stories live. Discover now