16

2.5K 291 3
                                    

Margaret mengatakan sesuatu yang manipulatif pada Lady Burgaret. Ia ingin Lady Burgaret merayu semua keluarga terpandang untuk mengeluarkan dukungan kepada Keluarga Days. Hanya ini cara yang bisa ia gunakan untuk bertahan hidup di Whitemouttier. Dan Dakota adalah tempat yang pas untuk memulai semuanya.

Benar saja, sebulan kemudian petinggi kerajaan kebanjiran surat yang ditujukan untuk Raja Kenneth. Mereka memberi dukungan untuk mendesak kaum Dahn agar segera menyingkir dari Whitemouttier karena Whitemouttier tidak bisa terpecah begitu saja. Keluarga - keluarga besar yang memiliki kekuatan sepakat untuk mendukung Keluarga Days agar tetap mempertahankan Whitemouttier sebagai mana mestinya. Mereka juga bersedia memberikan tambahan pasukan yang berasal dari punggawa keluarga mereka untuk memastikan kaum Dahn tak menyentuh wilayah Whitemouttier lagi.

Itu adalah kabar terbaik yang pernah diterima kerajaan selama beberapa tahun terakhir. Dukungan absolut dari keluarga lain menjadikan Keluarga Days menjadi keluarga adidaya di dunia, terutama di Whitemouttier. Viktor dan Helena menghampiri ruangan Kenneth untuk menyambut kabar bahagia ini sekaligus bertanya - tanya bagaimana Kenneth bisa mendapatkannya.

"Aku sangat senang mendengar berita ini, Yang Mulia. Aku merasa sangat damai saat ini."

"Ayah tidak perlu khawatir. Aku pasti berhasil melakukannya." Kenneth tersenyum , berbeda dengan Helena yang hanya memberinya tatapan datar nan dingin.

"Apa ada yang salah ibu ? Kau tampak tidak senang dengan kabar ini." Spontan Viktor menoleh pada Helena saat Kenneth berkata demikian.

"Ternyata ini yang kau incar dari Putri Margaret. Jangan kira aku belum mendengar desas desus bahwa kau datang ke paviliunnya setiap malam."

"Apa urusannya denganmu ?" Kenneth menggertaknya dengan cara meletakkan gelas dengan keras di meja sehingga bunyinya benar - benar terdengar. Viktor hanya menatap mereka bergantian karena ia belum pernah mendengar isu tersebut sebelumnya.

"Apa yang kau lakukan dengan Putri Margaret ?"

"Sekali lagi aku bertanya apa urusannya denganmu."

"Kau berani berkata seperti itu padaku ?" Helena tertawa sinis.

"Aku rasa sejak dulu kau terlalu banyak mencampuri urusan pribadiku, ibu."

"Apa itu benar ? Kau datang ke paviliunnya setiap malam ?" Viktor bertanya dengan nada tak percayanya. Sedangkan Kenneth hanya diam tak menjawab karena ia merasa tak perlu menggubris pertanyaan semacam itu.

"Aku tahu bahwa aku menyuruhmu untuk mendekati Putri Margaret, tetapi itu supaya kau merasa mengenalnya sebelum kau menikahinya. Aku tahu kau sudah menjadi raja, tetapi itu tidak membenarkan bahwa kau bisa menidurinya begitu saja." Ujar Viktor sangat pelan karena ia tak mau skandal ini terdengar oleh siapapun, walau nyatanya hampir setiap orang di istana sudah mengetahuinya.

"Apalagi sekarang ? Kalian akan menginteverensi kehidupan pribadiku ? Aku bebas menemui kekasihku kapanpun aku mau. Dan aku tidak melihat bahwa Putri Margaret keberatan dengan hal tersebut."

"Kekasihmu ? Kau berani berkata bahwa ia adalah kekasihmu ?" Helena meninggi.

"Sekarang aku benar - benar tidak setuju bahwa kau akan menikahinya." Tandasnya tegas.

"Aku tidak butuh persetujuanmu untuk hal itu."

"Ken kau memanfaatkan kepolosannya !"

"Pergilah dari sini sebelum aku marah. Aku sangat sibuk sekarang." Kenneth tidak ingin memarahi siapapun saat ini, terutama ibunya walaupun wanita itu sudah berani membentaknya dan menyebut namanya secara langsung. Ia beralih dari sofa menuju meja kerjanya, meninggalkan kedua orang tuanya disana. Helena bangkit begitu saja kemudian berlari keluar dengan marahnya tanpa menatap wajah Kenneth sama sekali.

COLD DAYS - Bride for The KingWhere stories live. Discover now