15

2.9K 297 5
                                    

Berita mengenai hubungan Raja Kenneth dengan Putri Margaret merebak sangat cepat di kalangan istana karena setiap malam lelaki itu selalu datang ke paviliun Putri Margaret di Burrow. Cedric sibuk memastikan agar berita tersebut tidak sampai keluar dari istana sehingga ia selalu rajin mengunjungi tempat - tempat pelayan dan pos prajurit untuk memperingati mereka bahwa bergosip adalah hal yang sangat dilarang dan hukumannya adalah tebas kepala bila mereka ketahuan membicarakan sesuatu yang tak pantas dibicarakan. Kenneth tahu bila perilakunya sedang disorot oleh banyak mata di istana namun ia bersikap datar seperti tak terjadi sesuatu apapun. Sedangkan Putri Margaret tidak pernah ambil pusing dengan pendapat orang lain selagi tak ada yang mengganggunya secara langsung. Memangnya siapa yang berani berurusan dengannya ? Ia adalah kekasih raja, ucapannya sangat didengarkan oleh Kenneth.

"Yang Mulia, aku ingin bicara denganmu." Elise memberanikan diri untuk membuka suaranya saat ia sedang memijat pundak Margaret.

"Katakan saja." Ujar perempuan itu tenang. Elise telah merangkai kata - katanya selama semalaman penuh dan sekarang saat yang tepat untuk mengatakannya pada Margaret mengingat hanya ada mereka berdua di dalam kamar.

"Yang Mulia, aku tahu kalian berdua saling mencintai." Margaret spontan membuka matanya saat Elise berkata demikian.

"Tapi apakah kau harus melakukannya sebelum menikah ?"

"Aku rasa itu urusan pribadiku, Elise. Kau tidak perlu ikut campur."

"Yang Mulia, aku berjanji pada mendiang ayahmu untuk menjagamu dengan segenap jiwaku. Aku hanya merasa gagal melakukannya." Sahut Elise cepat dengan nada bicara yang sedikit bergetar. Margaret tahu bila ia terlanjur melangkah dalam jalan yang salah dan mengecewakan orang lain. Namun ia juga tak bisa mengembalikan waktu yang selalu berjalan maju.

"Dalam hal menuju takhta, aku sudah tidak bisa membedakan lagi mana jalan yang benar dan jalan yang salah. Yang jelas aku hanya berusaha bertahan disini, kau tahu bahwa ibu suri berusaha menendangku pergi. Tapi dia tidak akan berani melakukannya lagi karena aku adalah kekasih raja." Tepat saat itu juga Margaret menoleh dengan tatapan sinisnya yang jahat.

"Namun semua orang membicarakanmu, Yang Mulia. Aku hanya takut mereka berpikir bahwa kita adalah pengacau disini, secara kita adalah pedatang." Elise memperlihatkan kecemasan yang nyata disana.

"Apa yang kau khawatirkan ? Karena kami belum menikah ? Aturan seperti itu tak berlaku bagi kami karena Kenneth adalah seorang raja. Ia bebas membuat hubungan dengan siapapun yang ia mau. Aku rasa aturan itu tak hanya berlaku di Goddam saja, melainkan di seluruh kerajaan termasuk Whitemouttier sekalipun. Mereka yang membicarakannya hanya iri karena mereka tidak bisa sedekat itu dengan raja." Margaret menoleh lagi ke depan kemudian kembali ke posisi awalnya. Elise seperti terskakmat dengan ucapan Margaret barusan.

"Apa kau kira Yang Mulia Raja akan membuat hubungan dengan perempuan yang tak akan dinikahinya ? Aku rasa orang - orang terlalu berlebihan. Aku tidak akan membiarkan berita murahan seperti itu mengganggu pikiranku. Aku sudah selangkah lagi menuju takhta." Perempuan itu kembali memejamkan matanya dengan tenang sambil meresapi pijatan Elise di pundaknya.

"Apakah harus menjadi ratu, Yang Mulia ? Aku rasa kau akan hidup lebih tenang bila hanya menjadi permaisuri saja. Kau sudah cukup menderita di Goddam, jangan membuat dirimu semakin stress dengan ikatan peraturan istana." Ujarnya hati - hati.

"Aku sudah menjadi permaisuri sekarang, hanya saja tidak secara terang - terangan. Aku tidak menginginkan kursi ratu tapi aku memerlukannya untuk suatu urusan. Yang jelas kau akan aman disini bersamaku, itu saja." Margaret tak ingin melanjutkan percakapan itu lagi. Kepalanya sudah pening untuk mengatur banyak strategi dan ia tak akan membiarkan hal yang tidak penting mengacaukan konsentrasinya.

COLD DAYS - Bride for The KingOn viuen les histories. Descobreix ara