12

2.7K 363 10
                                    

Margaret masih benar - benar kesal dengan ucapan Pangeran Kenneth tadi, sebuah kesan yang buruk saat baru pertama kali bertemu dengan seseorang telah lama ia cari. Ia memilih tak menceritakan pada Elise karena ia masih berpikir mengenai apa yang harus ia lakukan sekarang. Posisinya semakin sulit saat Pangeran Kenneth sendiri berkata bahwa ia tak memiliki urusan apapun dengannya, membuat Margaret harus membanting otak.

"Elise, aku memutuskan akan mendekati Pangeran Albert. Ku dengar di baru akan pulang besok lusa jadi besok pagi aku akan mengajaknya berjalan di sekitar Burrow." Ujarnya tiba - tiba.

"Apa aku tidak salah dengar, Yang Mulia ? Bukankah target utamamu adalah Pangeran Kenneth ?"

"Lelaki itu tidak dapat diandalkan. Mungkin ia tak memiliki selera terhadap wanita. Apa aku kurang cantik menurutmu ?" Margaret terdengar sangat kesal disana.

"Tenangkan dirimu, Yang Mulia. Pasti ada alasan dalam setiap tindakan yang dilakukan Pangeran Kenneth."

"Tetap saja besok aku harus bicara dengan Pangeran Albert. Ini jalan satu - satunya, Elise. Keselamatanku adalah keselamatanmu juga. Kita akan berusaha mengamankan posisi kita. Bila aku tidak bisa menjadi ratu disini maka aku harus menjadi ratu di Volta." Tekad Margaret benar - benar bulat saat ini. Ia rasa bertahan di Dakota bukanlah rencana utamanya lagi.

***

Suasana sangat khidmat pagi itu. Semua petinggi kerajaan dan para panglima berkumpul disana untuk menyaksikan upacara kenaikan takhka Pangeran Kenneth yang dipercepat sesuai dengan rencana Raja Viktor. Pria itu ingin menikmati sisa hidupnya dengan damai dan kini saatnya Kenneth menggantikan posisinya.

Kenneth maju selangkah untuk menyamakan posisinya dengan Viktor sekarang. Pria tersebut menempelkan kedua telapak tangannya, membuat posisi saling menutup kemudian meletakkannya tepat di atas kening Kenneth. Beberapa detik lagi Kenneth akan disumpah untuk menjadi raja.

"Atas nama keadilan dan kebijaksanaan diri, aku, Viktor Days, mewariskanmu takhta Kerajaan Whitemouttier untuk kau ambil sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wilayahmu, rakyatmu, dan kesejahteraan di dalamnya. Apabila terjadi sesuatu yang mengancam keselamatan Whitemouttier, kau akan maju sebagai orang terdepan yang melindungi kerajaanmu."

Kenneth menarik nafasnya dalam - dalam sebelum ia menerima pergantian takhta tersebut. Cedric ada di barisan paling depan sambil tersenyum pada Kenneth, meyakinkan lelaki itu bahwa semuanya akan baik - baik saja. Lelaki itu tahu bahwa Kenneth sebenarnya belum mau menerima takhta dalam waktu secepat ini.

"Atas nama keadilan dan kebijaksanaan diri, aku, Kenneth Days, menerima warisan takhta Kerajaan Whitemouttier untuk ku ambil sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wilayahku, rakyatku, dan kesejahteraan di dalamnya. Apabila terjadi sesuatu yang mengancam keselamatan Whitemouttier, aku akan maju sebagai orang terdepan yang melindungi kerajaanku." 

Kenneth berhasil mengucapkan kalimat tersebut dengan sangat jelas dan cepat. Lelaki itu bahkan masih tak percaya bahwa ia sudah menjadi raja saat ini. Viktor melepas tangannya dari kepala Kenneth kemudian mengambil mahkota dari kepalanya sendiri. Pria tersebut meletakkan mahkota itu di atas kepala Kenneth sambil tersenyum singkat. Kini lelaki itu benar - benar telah menjadi seorang pemimpin bagi kerajaan terbesar yang pernah ada, Whitemouttier.

"Panjang umur untuk Yang Mulia Raja Kenneth Days, panjang umur Whitemouttier ku !" Cedric adalah orang yang menyerukan kalimat tersebut karena di detik Kenneth naik takhta, secara tak langsung Cedric telah diangkat menjadi Panglima Utama Kerajaan.

"Panjang umur untuk Yang Mulia Raja Kenneth Days, panjang umur Whitemouttier ku !" Sedetik kemudian mereka semua menundukkan diri dengan bersimpuh pada lutut mereka masing - masing menghadap Kenneth yang berada di atas singgasana. Viktor menundukkan kepalanya, begitu juga dengan Helena yang berada jauh di tepi singgasana. Ia lebih memilih untuk menghindari kerumunan karena ia satu - satunya perempuan disini.

COLD DAYS - Bride for The KingWhere stories live. Discover now