Bagian 14

8.1K 245 2
                                    

Pagi harinya ketika sampai di kelas, Komang melihat bahwa bangku disebelahnya kosong. Tak ada tas sekolah. Dia lalu melihat kebelakang, diambilnya tasnya untuk pindah duduk di belakang tapi kemudian diurungkannya niatnya tersebut. Dia kembali duduk dibangkunya. Dia kemudian mengambil handphonenya. DIkirimkannya pesan.

"Lo kenapa? Kok ngga ada dikelas? Jangan bikin gue ngga enak hati dong. -Sayangnya lo-

Tak ada balasan. Guru pengajar pelajaran pertama masuk ke kelas. Komang menaruh handphonenya di tas. Dia berusaha untuk focus pada pelajaran, tapi disisi lain pikirannya kemana mana.

"Lo kenapa sih? Kayak orang bingung gitu? Ada apaan? Ada masalah? Sini gue bantu."

Felix berkata pada Komang ketika saat istirahat melihat Komang seperti orang yang sedang lagi memiliki pikiran.

"Alaaah, palingan juga dia kangen sama homoan sebangkunya itu."

Aldo berkata dengan nada mengejek. Komang diam saja tak mau menyahuti ataupun menanggapi apa yang diucapkan oleh Ado.

"Lo juga kenapa sih, 'do? Ah elaaaah .. Malesin nih kalo kayak gini caranya. Udah ah gue cabut duluan ke kelas."

"Eh, 'lix, .. "

Felix tak menghiraukan panggilan Aldo. Komang kemudian berdiri dan tanpa berkata apa apa meninggalkan Aldo dan berjalan ke kelas. Pikirannya penuh.

Ketika tanda pelajaran usai, Komang buru buru membereskan buku bukunya setelah itu tanpa menoleh kiri dan kanan dia langsung ke luar kelas. Tak lama dia menaiki angkot yang mengarah ke rumah Ferdian.

Bel rumah berbunyi. Pak Wimang kemudian berlari ke depan. Dilihatnya Komang sedang berdiri menunggu untuk dibukakan pintu. Pak Wimang kemudian masuk lagi untuk mengambil kunci dan kemudian segera membukakan pintu pagar untuk Komang.

"Pak, Ferdian ada?"

Pak Wimang tersenyum.

"Semalam emang abis dari mana sih kalian duaan teeh? Itu Den Dian sampe demam gitu."

"Aduuuh. Ferdian sakit, Pak? Demam?"

Pak Wimang mengangguk sambil mengunci kembali pintu pagar.

"Sok sanaah ke kamarnya, temenin Cep Dian yaa. Mamang mau beberes lagi di belakang. Mamang jadi ngga khawatir ada yang jaga."

Komang dengan setengah berlari menuju ke kamar Ferdian diatas. Tanpa mengetuk pintu, Komang masuk kedalam kamar Ferdian, dilihatnya Ferdian sedang tidur dan selimut menyelimuti tubuhnya sampai leher.

Komang kemudian masuk dan kemudian menutup pintu kamar. Ia kemudian berjalan mendekati Ferdian. Sesampainya di tempat tidur, dipegangnya dahi Ferdian. Panas.

Komang kemudian membuka sepatunya dan setelah itu dia masuk kedalam selimut dan memeluk Ferdian dari belakang.

Terasa ada seseorang yang memeluknya, Ferdian menoleh kebelakang.

"Komang?"

Ferdian berkata lirih.

"Ssstt .. Udah tidur aja lagi. Ada gue disini. Gue temenin. Aduuhh, baru pacaran hari pertama masa sakit sih, pacarnya Komang?"

Ferdian meremas tangan Komang yang sedang memeluknya.

"My honey."

"Iya. Lo mau apa?"

"Mendingan baju sama celana kamu dibuka deh."

"Eh?"

"Kamu mau aku sembuh kan?"

KomangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang