Bagian 27

6.5K 198 1
                                    

Felix bangun dari tidurnya, dilihatnya jam ditangannya. Pukul 9 malam.

"Aduh! Mati gue!"

Dia lalu melihat pada handphonenya. Menarik napas lega karena tak ada telpon dari ayah dan ibunya. Dia lalu mengirimkan pesan ke ibunya mengatakan bahwa dia akan segera pulang. Felix kemudian turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Tak lama dia keluar dari kamar mandi dan melihat, Sang Tante tampak masih terkulai lemas di atas tempat tidur.

"Mau kemana, Felix? Ngga mau nginap sini aja?"

"Enggak, tante, mau pulang. Belum bilang sama ayah dan ibu."

"Aduuh, kamu itu anak manis banget. Sebentar."

Sang tante kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke meja rias didalam kamar itu. Dia membuka tasnya dan kemudian menyerahkan amplop kepada Felix.

"Ini buat jajan. Nanti tante tambahin lagi kalo kamu mau nginep sama tante yaa."

Felix mengambil amplop tersebut melipatnya dan memasukkannya ke dalam kantong celananya.

"Terima kasih banyak, tante. Felix pulang dulu."

***

Aldo mengetuk pintu kamar Stevan. Biasanya dia langsung main buka pintu tapi entah kenapa kali ini dia mengetuk pintu kamar satpam rumahnya tersebut. Setelah menunggu beberapa saat tak ada jawaban. Aldo kemudian berjalan ke arah belakang rumahnya. Stevan tampak keluar dari kamar mandi belakang hanya memakai handuk yang melilit pinggangnya. Aldo tertegun sejenak. Badan basah Stevan yang baru saja mandi membuatnya menelan ludah.

"Den Aldo."

Aldo tampak gugup dan salah tingkah.

"Eh iya."

"Cari siapa, 'den? Kang Mamat? Atau bibi?"

"Cari siapa yaa?"

Stevan tertawa mendengar pertanyaan Aldo.

"Den Aldo ditanya malah balik tanya. Kang Mamat masih pergi sama bapak. Kan mobilnya belum balik. Bibi lagi keluar katanya mau ke Pasar Malam sama pembantu pembantu sekitar sini."

Aldo antara senang, gugup dan bingung mengetahui bahwa hanya dia dan Stevan yang ada di rumah.

"Lo ngga pergi?"

"Lhaa ya nggak, 'den, jaga. Liburnya ngga sekarang. Kalo saya pergi nanti rumah kosong, bisa ngamuk nanti papa mama 'den Aldo."

"Oha ya udah."

Aldo kemudian berjalan kembali ke kamarnya. Stevan masuk ke dalam kamarnya, dia kemudian membuka handuknya dan melemparkannya ke kasur di kamarnya yang tidak memakai tempat tidur. Stevan membuka lemari pakaiannya, diambilnya boxer dan kaos oblong putih. Ditutupnya pintu lemari pakaiannya.

"Eh! Aduuh ... 'den Aldo bikin kaget aja."

Aldo yang kembali ke kamar Stevan menatap Stevan tanpa berkedip, dihadapannya Stevan dalam keadaan telanjang bulat.

"Kok lo ngga pake baju sih?"

"Ini mau pake baju sekarang, 'den."

Aldo kemudian masuk ke dalam kamar Stevan, ditutupnya pintu kamar Stevan. Stevan bingung melihat tingkah laku anak majikannya.

"Eh 'van, ..."

"Ya, 'den Aldo."

"Gue ... "

Aldo kemudian berjalan mendekati Stevan dan kemudian langsung memeluk Stevan. Stevan yang tiba-tiba mendapat pelukan dari Aldo terkejut, celana dalam dan kaos yang sedang dipegangnya terlepas dari tangannya. Stevan masih berdiri mematung.

Komangحيث تعيش القصص. اكتشف الآن