Bastard Obsession| 06

27K 1.5K 27
                                    

Alicia menggigit ujung bibirnya gugup saat melihat Kenzie yang menatap nya dengan intens di meja makan, pria itu meliriknya dengan sinis sebelum kembali memfokuskan diri pada ponselnya. Alicia meremas ujung rok nya sebelum menarik kursi yang berseberangan dengan Kenzie, mengambil selembar roti dan memakannya dalam diam.

"Siapa nama pria itu," Suara bariton yang muncul di tengah keheningan membuat tubuh Alicia menegang seketika.

Ia mengangkat wajahnya dan menatap Kenzie ragu, pria itu ternyata kini sudah menatapnya dengan tatapan datar tanpa ekspresi seperti biasanya.

"Di-dia senior ku..."

"Nama." tekan Kenzie menghentikan perkataan Alicia.

"Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa Kenzie, kemarin Katie mengajak ku-"

"Apa kau bodoh?" decak Kenzie sinis.

"Apa kau tidak mengerti apa yang sedang ku tanyakan?"

Alicia menundukkan wajahnya menatap lurus pada ujung sepatunya, jarinya saling bertaut gelisah. Ia tidak bisa mengatakan soal Josh kepada Kenzie, pria itu bisa saja melakukan hal hal mengerikan seperti sebelumnya, kak Josh orang yang baik jangan sampai karena dirinya nyawa pria itu lenyap begitu saja.

"Baiklah jika itu mau mu," suara nyaring antara gesekan ujung kursi dan lantai yang berdecit nyaring membuat Alicia mengangkat wajahnya terkejut.

Kenzie mengambil dokumen yang baru saja ia lihat dan berjalan meninggalkan Alicia yang terdiam bingung, tapi hanya untuk beberapa saat sebelum tubuhnya kembali menegang saat suara bariton itu mengucapkan satu nama.

-------

"Apa kau sudah mencari tahu tentang pria itu?" 

Kenzie melempar dokumen yang ia bawa ke atas meja, melonggarkan dasinya yang terasa begitu mencekik dan menggulung lengan kemejanya.

"Sudah tuan muda, pria itu bernama Joshua Adams, dia merupakan anak dari salah satu pemegang saham terbesar di kampus nona Alicia, Mr. Will Adams,"

Kenzie mengangkat sebelah alisnya saat merasa tidak asing dengan nama yang baru saja Samuel katakan.

"Will Adams?"

Samuel mengangguk membenarkan, seolah mengerti isi pikirannya.

"Dia yang akan datang siang ini untuk mengajuk kan kontrak, perusahaan mereka sedang mengalami kritis dan jika kontrak ini gagal akan di pastikan bahwa mereka harus menutup perusahaannya."

Kenzie tersenyum miring, memutar kursinya membuat matanya menatap ratusan gedung pencakar langit. Ia menghembuskan nafas dengan tenang seolah ia baru saja mendapatkan kesenangan baru.

"Berapa lama lagi?" Tanya Kenzie.

Samuel melirik jam tangannya. "Satu jam lagi setelah makan siang," 

"Ubah jam nya, percepat. Katakan pada Mr. Adams aku mempunyai penawaran menarik untuk perusahaan sampahnya itu."

Samuel menunduk hormat. "Baik tuan,"

-------

"Kau tampak tidak bersemangat,"

Alicia menghembuskan nafas berat dan memalingkan wajahnya menatap kosong pada pepohonan yang memenuhi area belakang taman kampus nya, mengabaikan Katie yang terus berbicara tentang pria tampan yang baru dia temui di sebuah situs kencan online.

Bastard ObsessionOnde as histórias ganham vida. Descobre agora