Bastard Obsession | 13

21.7K 1.4K 91
                                    

Alicia meringis kesakitan saat Elias mulai membersihkan lukanya dan memberikannya obat merah pada tangannya. Matanya menatap nanar ada tangannya yang kini telah terukir nama Kenzie di tangannya, ya pria gila itu mengukir namanya di tangannya seolah ia adalah hewan peliharaan yang baru saja di beri cap kepemilikan.

"A-apa sakit nona?" Tanya Elias khawatir.

Alicia tersenyum kecut. "Tidak apa, lanjut kan." Bisik Alicia yang di jawab anggukan dari Elias, wanita itu memerban tangannya lalu membantu nya berganti pakaian.

"Apa nona tidak ingin istirahat saja? Saya bisa menyuruh seseorang untuk menyampaikan ijin agar nona tidak perlu berangkat kuliah pagi ini."

Alicia menghela nafas berat, menatap dirinya di balik cermin. Baju lengan panjang ini setidaknya berhasil menutupi semua luka yang berada di badannya, dan sedikit make up akan membuat kantung matanya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Ia akan tetap berangkat kuliah hari ini, setidaknya hanya dengan cara ini ia bisa menghindari Kenzie untuk beberapa waktu. Diam di tempat ini justru membuat nya semakin merasa sesak.

"Aku baik-baik saja, tolong suruh sopir untuk menyiapkan mobil." Ucap Alicia.

"Baik nona," jawab Elias patuh, wanita itu berjalan keluar kamarnya.

Alicia berjalan mengambil tas yang sudah di isi beberapa buku dan ponsel nya, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Katie dan beberapa pesan lainnya yang belum ia baca. Temanya itu pasti merasa khawatir karena ia tiba-tiba pergi dari acara tanpa memberi tahu nya.

Seperti nya ia harus merangkai beberapa cerita lagi untuk membuat Katie puas dan membuat perempuan itu berhenti melontarkan berbagai pertanyaan kepada nya.

Alicia mematikan ponselnya lalu berjalan keluar kamar dan menuruni setiap anak tangga yang ada, matanya menangkap sosok Kenzie di ruang tamu Utara, pria itu seperti sedang mengerjakan sesuatu di balik ponsel nya.

Alicia berjalan dengan hati-hati agar langkah nya tidak membuat pria itu menyadari keberadaan nya. Tapi baru beberapa langkah ia berjalan menuju pintu utama, suara seorang pria yang berjalan di belakang nya membuat tubuh Alicia terlonjak kaget.

"Mau kemana?"

Alicia berbalik melirik sekilas kearah Kenzie sebelum menundukkan wajahnya yang hanya menunjukkan ekspresi datar dan tatapan kosong.

"Aku mau pergi kampus."

Kenzie mengangkat sebelah alisnya menilai. "Siapa yang mengizinkan mu pergi?"

Alicia menatap pria itu dengan tatapan dingin.

"Perhatikan tatapan mu Alicia, tidak sopan!" Geram Kenzie dingin.

Alicia memalingkan wajahnya menatap ujung kakinya.

Baiklah, seperti nya ia memang harus mulai menyesuaikan diri nya bahwa walaupun ia tinggal di tempat yang sama dengan pria itu, status nya di mata Kenzie tidak akan berubah.

Pelayan.

"Maaf tuan..." Bisik Alicia kecil.

Alicia menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengangkat wajahnya menatap pria itu.

"Saya meminta izin untuk pergi ke kampus pagi ini tuan," ucap Alicia menatap Kenzie tepat di manik mata pria itu.

"Kau.." geram Kenzie kesal.

Dua hal yang paling Kenzie benci, ketika Alicia menatap matanya dengan dingin dan ketika dia memanggil nya dengan sebutan 'tuan' dan tampak nya Alicia melakukan kedua hal itu dengan sengaja saat ini.

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now