Bastard Obsession | 21

14.4K 1K 52
                                    

Alicia menguap bosan entah yang keberapa kali nya saat melihat Katie yang terus berbicara tanpa henti tentang pria yang baru saja dia temui di pesta perusahaan ayahnya.

"Dia benar-benar seperti pria dalam dongeng Alicia," gumam Katie tersenyum lebar membayangkan nya.

Alicia mengangkat bahunya acuh, selama ini tidak ada yang jauh lebih tampan dari Kenzie menurutnya. Pria bermata tajam itu bahkan masih terlihat tampan saat tidur, rahang nya yang kokoh tampak terpahat dengan sempurna, bibir tipisnya dan bulu matanya yang lentik.

Alicia menepuk kepalanya saat kembali mengingat wajah Kenzie yang tertidur tadi pagi.

"Sepertinya sesekali kau harus datang ke pesta seperti itu,"

Alicia mengerutkan dahinya. "Untuk apa?"

"Tentu saja untuk mencari pasangan, apa kau tidak bosan hidup tanpa pria?"

Alicia menggeleng kan kepalanya. "Tidak, aku punya satu." Jawab Alicia seadanya, walaupun tampaknya perkataan nya salah di artikan oleh Katie.

"Bukannya kau pernah bilang tidak pernah berpacaran?!"

Alicia tersenyum kaku. "Memang,"

Katie berdecak kesal, menatap prihatin pada Alicia yang masih duduk diam dengan mata berbinar.

"Oh good! Teman ku benar-benar menyedihkan, itu berarti kau di gantung tanpa kepastian?" Tanya Katie dengan nada sedih yang di buat-buat.

"Tidak-ah lupakan saja," Alicia menghela nafas panjang, mau di jelaskan bagaimana pun memang nyatanya ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Kenzie.

Dan lagi pula hubungan tuan dan pelayan ini akan segera berakhir karena perjodohan Kenzie dengan wanita bernama Helen itu.

"Oh ya, bukannya kau bilang mau pekerjaan paruh waktu?" Katie bertanya membuat perhatian Alicia kembali.

"Iya, tapi sangat sulit. Aku belum menemukan nya,"

Ketie mengibaskan tangannya, tersenyum lebar.

"Tenang saja, paman ku baru saja membuka cafe di seberang kampus, dan dia butuh pelayan di sana. Aku merekomendasikan mu dan dia setuju untuk mewawancarai mu terlebih dahulu, bagaimana?"

Alicia menatap Katie dengan mata berbinar. "Katiie!" Alicia memegang tangan Katie dengan wajah memelas.

"Menjauh lah kau menakutkan," sinis Katie menepis tangan Alicia lalu beberapa saat kemudian keduanya saling tertawa kecil.

"Terimakasih banyak untuk bantuan nya!" Ucap Alicia membungkukkan setengah badannya membuat satu tepukan ringan jatuh di kepalanya.

"Berhenti membuat ku terlihat seperti pembully, duduk lah!"

Alicia menyengir memperlihatkan deretan giginya lalu kembali duduk dan membereskan beberapa alat tulis nya karena langit seperti nya akan mulai menggelap dengan awan kelabu yang memenuhi langit sore.

"Tapi untuk apa kau perlu pekerjaan ini? Bukannya kau bilang semua biaya kuliah mu di tanggung oleh bibi mu?" Tanya Katie membuat tangan Alicia terhenti sejenak.

Alicia memang tidak memberitahu Katie tentang kehidupan nya yang terlalu rumit, dan lagi pula akan menjadi hal yang aneh jika ia bilang dia tinggal bersama Kenzie dan keluarga nya yang merupakan pemegang saham terbesar di kampusnya dan pemilik perusahaan MIC bukan.

"Aku hanya tidak ingin merepotkan nya terus menerus," jawab Alicia yang hanya di balas anggukan kecil oleh Katie.

Kedua nya kembali larut dalam pembicaraan yang mungkin akan akan membuat Alicia tertidur karena topik pembicaraan Katie yang selalu sama, hingga dering ponsel gadis itu yang membuat pembicaraan mereka selesai karena Katie mengajak nya untuk langsung menuju cafe milih paman nya setelah dia selesai berbicara dengan seseorang di balik ponselnya.

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now