Bastard Obsession | 08

22.2K 1.4K 178
                                    

Baiklah sepertinya ia benar-benar sudah gila saat ini.

Alicia menarik nafas dalam-dalam menatap pintu hitam di depannya, sudah hampir setengah jam ia berdiri di sana menggigit ujung jarinya ragu.

"Nona Alicia?"

Suara lembut yang begitu khas membuat Alicia langsung berbalik menatap Elias yang berdiri dengan nampan berisi dua botol wine di tangannya, sepertinya Kenzie ingin menghabiskan waktu nya bersama wanita cantik itu lagi sampai mabuk cibir Alicia dalam hati.

"Kenapa nona berdiri di sini? Apa nona ingin bertemu tuan muda?"

Alicia terdiam sejenak memikirkan apakah ia harus berbicara dengan Kenzie mengenai ide gila Katie? Harusnya ia sudah langsung tahu bahwa Kenzie tidak akan mengizinkan nya pergi mengikuti acara perkemahan itu bukan. Mengingat Alicia tidak pernah mengikuti acara apapun yang di adakan di luar kampus karena pria itu tidak mengizinkan nya.

"Ah, tidak seperti nya aku—"

"Saya mengerti! Nona tidak perlu khawatir perempuan yang nona lihat tadi malam sudah pergi tadi siang." Ucap Elias bersemangat.

Alicia tersenyum kaku, entah harus merasa senang atau sedih karena itu tandanya wanita itu benar-benar tidur bersama Kenzie semalam, bahkan sampai membuat pria itu tidak mengantar nya ke kampus membuat Alicia kesal.

"Itu bagus," balas Alicia seadanya.

"Kalau begitu silahkan masuk." Ucap Elias membuat ia mau tidak mau mengetuk beberapa kali sebelum menarik kenop pintu di depan nya.

Baru berjalan beberapa langkah mata Alicia langsung bertabrakan dengan iris mata abu-abu milik Kenzie. Dan seperti biasanya, datar dan tajam.

Tidak ada sedikitpun kehangatan di mata pria itu.

"Ada apa?" Suara berat Kenzie memenuhi ruangan, seperti nya pria itu habis melakukan sesuatu yang melelahkan.

Alicia memalingkan tatapan pada pria lain di sebelah Kenzie. Samuel, orang kepercayaan nya Kenzie, pria itu tersenyum sopan kepadanya sebelum kembali membaca beberapa berkas di atas meja.

"A-aku..."

Alicia menautkan jari-jarinya merasa gelisah.

Kenzie memijat pelipisnya, menatap sinis ada wanita di depannya yang masih diam seperti mannequin hidup.

"A-aku ingin...anu.."

"Bicara yang jelas Alicia!" Ucap Kenzie kesal.

Alicia menatap kaget pada Kenzie yang menggeram kesal. Sekarang rasanya ia ingin segera keluar dari ruangan yang begitu menyesak kan ini, apalagi saat matanya tidak sengaja melihat kearah kasur yang masih sangat berantakan, tanpa sadar ia tersenyum sinis membayangkan apa yang terjadi beberapa jam yang lalu.

"Maaf mengganggu waktu mu," ucap Alicia dengan lebih tenang.

Ia mengangkat wajahnya memberikan diri menatap lurus pada iris mata Kenzie yang selalu membuat nya gemetar.

"Aku hanya ingin meminta izin untuk per—"

"Boleh," singkat padat dan jelas.

Kenzie membalas perkataan nya bahwa sebelum Alicia dapat menyelesaikan ucapannya.

"Ta-tapi aku belum selesai bilang meminta izin untuk apa,"

Kenzie mengangkat sebelah alisnya menilai.

"Aku tidak peduli."

Deg!

"Lakukan apapun yang kau mau,"

Bastard ObsessionOnde histórias criam vida. Descubra agora