Bastard Obsession | 28

10.1K 808 156
                                    

"Baik kelas hari ini saya akhiri, jangan lupa untuk kumpulkan tugas akhir semester kalian sebelum Senin depan."

"Baik pak,"

Mr. Ramos mengambil beberapa buku lalu berjalan keluar ruangan bersamaan dengan beberapa orang yang mulai bangkit dari tempat nya masing-masing tidak terkecuali dengan Katie yang langsung menghela nafas lega dan segera bangkit dari kursinya seolah tubuh nya akan mengeras menjadi patung jika terus duduk di tempat ini.

Tapi berbanding terbalik dengan nya, Alicia gadis itu justru malah menidurkan tubuh nya di meja, wajahnya di tekuk sedih tidak bersemangat.

"Alicia ayo bangun, aku lapar," gerutu Katie tidak mendapatkan respon apapun dari gadis itu.

Alicia memalingkan wajahnya menghindari tatapan penasaran Katie, matanya terpejam di balik kedua tangannya. Ingatan tatapan dingin Kenzie tadi pagi entah kenapa membuat Alicia merasa sesak, walaupun itu bukan kali pertama pria itu menatap nya seperti itu tapi ia tahu bahwa itu adalah tatapan yang berbeda.

Ia telah di buang.

"Hei... ada apa?" Katie berbisik kecil, kembali duduk sambil menopang dagunya menatap khawatir pada temannya.

Alicia mengangkat wajahnya dengan mata berkaca-kaca. "Apa yang harus aku lakukan Katie?" Tanya Alicia sedih.

Katie mengerjapkan matanya terkejut melihat Alicia yang menatap nya dengan sendu. Ia memeluk tubuh Alicia dan berusaha menenangkan nya, walaupun ia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.

-----

Helen menautkan jarinya, tidak henti tersenyum menatap Kenzie yang sedang fokus menyetir di sebelahnya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa pria itu tiba-tiba menghubungi nya tadi pagi dan meminta nya untuk bertemu.

"Aku kira kau tidak ingin melihat ku lagi?" Helen membuka suara nya setelah keheningan menyelimuti keduanya sejak tadi, pertanyaan nya tidak di jawab sama sekali oleh Kenzie, pria itu masih menatap lurus ke depan dengan wajah datarnya.

Helen menunduk kan wajahnya menyadarkan bahwa tentu saja keajaiban tidak akan datang begitu saja, Kenzie nya yang dingin tidak akan berubah hangat hanya dalam satu malam bukan.

"Turun, kita sudah sampai." Helen mengangkat wajahnya menatap sebuah butik ternama di depannya bingung.

"Untuk apa..." Pertanyaan Helen tergantung di ujung mulut saat Kenzie lebih dulu memotong perkataan nya.

"Pertunangan kita,"

Hanya dua kata, tapi jawaban itu membuat sesuatu dalam diri Helen berdebar lebih kuat dari biasanya. Mata indahnya membulat sempurna dengan pipi memerah tidak menduga dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Ta-tapi bukan kah kau bilang kalau kau menolak perjodohan ini?"

"Bisakah kau berhenti bertanya?" Kenzie mendelik sinis.

Helen menutup mulutnya rapat-rapat, mengangguk kecil dengan senyum lebar yang berusaha ia tahan.

Kenzie memutar bola matanya malas menatap wanita yang mulai berjalan memasuki butik sambil tertawa kecil seperti orang bodoh. Matanya melirik sekilas pada sebuah mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari tempat nya, matanya menatap tajam pria di balik kaca hitam mobil itu membuat pria itu menundukkan wajahnya dengan gugup dan berusaha menyibukkan dirinya sendiri dengan hal bodoh lainnya.

Kenzie menggeram kesal karena ibunya masih mengirim orang untuk mengawasi nya. Apa ia takut kalau dirinya akan membunuh Helen untuk menggagalkan pertunangan ini?

Walaupun itu sempat terfikir di otak nya tapi tentu saja ia tidak akan melakukan itu.

Ia tidak mau kalau ia harus kehilangan Alicia hanya karena hal sepele seperti ini, lagi pula bagi nya pertunangan ini tidak akan mengubah apapun, ada atau tidak adanya Helen sebagai tunangan nya itu tidak akan mengubah apapun, Alicia harus tetap menjadi miliknya.

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now