Bastard Obsession | 18

22.2K 1.3K 119
                                    

Malam itu langit tampak bersinar terang dari biasanya, sinar bulan yang memantul dari kaca jendela kamar tampak menyinari tubuh seorang wanita yang sedang terduduk di atas kasur dengan wajah tertunduk, tangan wanita itu selalu bergerak gelisah setiap saat bagai anak kucing yang sedang ketakutan, siapa yang akan menyangka bahwa beberapa menit yang lalu dia bertingkah dengan sangat beraninya bak singa yang sedang mengamuk.

Kenzie menuangkan segelas cairan bening pada gelas kedua gelas, mengambil satu gelas dan meminum nya tanpa sedikitpun merasa terganggu dengan rasa panas yang seolah membakar tenggorokan nya saat cairan bening itu melewati tenggorokan nya.

Kenzie mengambil gelas lainnya dan berjalan ke arah Alicia yang masih duduk diam.

"Minum," ucap Kenzie terdengar seperti sebuah perintah tak terbantahkan.

Alicia mendongak menatap Kenzie yang berdiri di depannya.

Shit!

Bahkan dalam keadaan seperti ini wanita itu masih terlihat sangat seksi dengan dengan kaos putih yang hanya bisa menutup tubuh bagian atasnya.

Mata bulat Alicia menatap Kenzie dengan polos, sangat menggoda hingga membuatnya ingin meniduri nya dan membuat wanita itu meneriaki namanya.

"Aku tidak—" Alicia baru saja berniat menolak nya tapi ia mengurungkan niatnya saat mata Kenzie menatap nya tajam.

Alicia mengambil gelas itu dan meneguk cairan bening yang entah apa itu, tapi baru saja seteguk ia langsung tersedak saat merasakan cairan itu terasa membakar tenggorokannya.

"Ukh ukh!" Alicia menggeleng kan kepalanya dengan mata berkaca-kaca, ia batuk tanpa henti tapi hal itu tidak membuat Kenzie panik.

"Minum lagi, kau akan mulai terbiasa." Ucap Kenzie tidak menghiraukan tatapan Alicia yang memohon.

Kenzie berbalik dan berjalan menuju sofa yang berada di ujung ruangan, di balik kegelapan malam mata pria itu tidak pernah lepas dari wajah Alicia yang tampak memerah karena kembali mencoba meminum vodka dengan kadar alkohol yang cukup tinggi.

"Bukan kah itu membuat kepala mu tidak pusing lagi?" Tanya Kenzie sinis seolah sedang menyindir akting Alicia yang sangat buruk.

Alicia mengerucut kan bibirnya, bagaimana ia bisa lupa bahwa sepintar apapun ia berusaha dirinya tidak akan bisa membohongi pria itu.

Alicia menatap Kenzie yang duduk di sofa dengan satu kaki terangkat, dua kancing kemeja pria itu terlepas memperlihatkan dada bidang Kenzie yang sangat indah.

Alicia memalingkan wajahnya saat merasa pipinya mulai memerah, dan semua ekspresi itu tertangkap jelas di mata Kenzie.

"Kenapa kau berbohong tadi?" Tanya Kenzie membuat Alicia kembali mengangkat wajahnya menatap iris mata pria itu.

"Aku tidak berbohong," sanggah Alicia, matanya bergerak gelisah.

Kenzie mengangkat sebelah alisnya menilai. "Kau sangat jelek dalam berbohong Alicia," balas Kenzie sinis.

"A-aku hanya lapar, jadi aku turun ke bawah."

"Lalu?"

Alicia terdiam berusaha mencari jawaban yang akan ia berikan, ia tidak mungkin secara langsung bilang bahwa ia tidak suka melihat wanita liar itu bergelayut di tangan Kenzie, itu pasti akan membuat Kenzie berfikir ia aneh.

"Aku..." Alicia menggigit bibirnya membuat Kenzie menggeram merasa kan sesuatu di dalam dirinya kembali bangun.

"Lupakan saja, istirahat lah." Kenzie bangkit dari tempat nya dan berniat meninggalkan kamarnya, ia harus pergi dari sini karena jika tidak ia mungkin tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak meniduri wanita itu.

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now