Bastard Obsession

Bastard Obsession | 50

"Lionel.." bisik Alicia lirih. Gadis itu baru saja berniat berjalan kearah pria itu tapi tangannya sudah lebih dulu tertahan oleh genggaman Kenzie.

"Jangan berfikir aku akan membiarkan mu pergi Alicia," Kenzie menekan genggaman tangannya erat.

"Kenapa? Kenapa aku tidak bisa kalau kau sendiri bisa pergi dan datang begitu saja?"

Kenzie menggeram tidak suka.

"Lepas!" Tekan Alicia berusaha melepaskan genggaman nya tapi bukannya terlepas tangan Kenzie semakin erat, pria itu menatap nya tajam dengan rahang mengeras.

"Tidak akan," Kenzie menyeret tangan Alicia kasar, tidak memperdulikan panggilan Alexa ataupun Helen. Pria itu berjalan dengan langkah pasti keluar dari ruangan.

"Minggir." Titah Kenzie dingin.

Lionel mengangkut sebelah alis nya. "Maaf tapi sepertinya kau salah membawa pengantin Mr. Martinez. Alicia kekasih ku sekarang."

Kenzie tertawa sinis meremehkan. "Benarkah?"

"Sudah ku duga kau terlalu bodoh Alicia, apa tidak ada pria lain yang bisa kau jadikan ajudan? Aku bisa membunuh nya sekarang kalau kau mau." Kenzie melirik Alicia dengan tatapan merendahkan.

"Lionel seratus kali lebih baik di banding kan pria brengsek seperti mu!"

Kenzie menggertak kan rahangnya, matanya menyorot tajam seolah ingin membunuhnya.

"Salah besar Alicia. Salah besar!" Bisik Kenzie lalu dengan cepat pria itu melayangkan satu tinju kepada Lionel dan di susul dengan pukulan lainnya.

Lionel yang tidak siap jatuh terhuyung, bahkan sebelum ia sempat membalas Kenzie sudah kembali melayang kan pukulan lainnya dengan brutal.

"Kenzie berhenti!" teriak Alicia terkejut.

"Kenzie!"

"Cukup!"

"LIHAT LAH! AKAN KU BUAT PAHLAWAN MU INI MATI DENGAN TANGAN KU SENDIRI!"

Helen dan yang lainnya yang melihat itu berusaha menghentikan Kenzie tapi pria itu tampak nya sudah seperti iblis yang siap merenggut nyawa siapapun yang menghalanginya.

"Kenzie cukup!" Helen berusaha menarik tubuh pria itu tapi sekali dorongan saja sudah membuat tubuh Helen terpental.

Alicia menutup mulut nya saat melihat darah mulai mengalir di wajah Lionel, pria itu berusaha keras menghindar dan membalasnya tapi ia sudah kalah di awal hingga posisinya tidak menguntungkan.

Alicia menggeleng kan kepalanya takut, tidak tidak tidak. Tidak ada yang boleh mati lagi karena nya!

Entah mendapat pikiran dari mana Alicia dengan cepat mengambil pisau dapur yang tergeletak di meja dan dengan cepat berjalan ke arah Kenzie yang masih memukuli Lionel dengan kuat. Tangan Alicia terangkat menusukkan benda tajam itu di bahu Kenzie hingga semua orang menjerit kaget dan menatap nya dengan mata membulat.

"Berhenti..." Bisik Alicia dengan nafas memburu.

Kenzie dapat merasakan bahu kanannya terasa terbakar dan berdenyut kuat saat benda tajam itu menusuk bahunya cukup dalam, tangannya yang menggantung di udara tiba tiba tiba tiba memiliki tenaga, ia membalikkan badannya menatap Alicia yang menatap nya dengan mata berkaca-kaca, tangan gadis itu memegang sebuah pisau yang berlumuran darah

"Kau..menusuk ku.. Alicia?" Ucap Kenzie tidak percaya.

"Aku harusnya membunuh mu jika aku bisa." Balas Alicia dengan mata yang siap menumpahkan sesaknya.

Suasana ruangan yang tampak kacau seketika hening, semua yang terjadi begitu cepat hingga bahkan untuk bereaksi tampak terlihat sulit. Helen yang melihat punggung pria yang ia cintai terluka dengan tangan terkepal berjalan ke arah Alicia.