Bastard Obsession | 22

15.2K 1K 168
                                    

⚠️ Warning chapter 17+
------

"Jangan pernah berani berbohong di wilayah kekuasaan ku, aku memiliki banyak mata dan telinga di setiap sudut di ruangan ini. Jika kau ingin tetap hidup pintar lah dalam memilih tuan mu."

Untuk beberapa saat suasana di antara keduanya tampak sangat mencengkam, ruangan dengan pencahayaan minim itu di penuhi hawa gelap yang saling memburu satu sama lain.

"Maafkan atas kelancangan saya tuan," jawab Samuel menunduk hormat.

Kenzie mendelik sinis lalu berjalan berbalik, menaruh kembali belati di tangan nya kedalam sebuah kotak kayu yang merupakan benda pemberian ibu nya.

"Pergi dan pastikan tidak ada masalah dalam penerbangan ku malam ini." Titah Kenzie yang langsung di jawab anggukan  oleh Samuel. Pria itu memberikan hormat sebelum berbalik keluar meninggalkan ruang kerjanya.

Kenzie menarik loker kedua di meja kerjanya, mengambil sebuah foto usang yang menunjukkan seorang gadis kecil yang tersenyum sambil memeluk boneka beruang nya, di samping nya berdiri seorang anak laki laki dengan wajah datar tanpa sedikitpun ekspresi.

"Bahkan sampai sekarang aku masih ingin memiliki mu Alicia,"

Kenzie menghela nafas panjang menyimpan kembali foto itu dan mengunci loker mejanya, lalu berjalan keluar ruangan tidak menyadari seseorang tengah menatapnya dengan tangan mengepal erat penuh kebencian.

Kenzie melirik jam tangannya yang kini menunjuk kan pukul sembilan malam, ia masih memiliki waktu sekitar satu jam lagi sebelum keberangkatan nya.

Mata Kenzie menangkap sosok tubuh kecil Alicia yang tengah berjalan menuju lorong kamarnya, gadis itu tengah menunduk merapihkan baju tidurnya dan berlari kecil memasuki kamarnya.

Kenzie tersenyum miring menangkap tingkah laku Alicia yang membuat sudut bibirnya sedikit terangkat.

Ia memacu langkahnya dengan cepat untuk segera menyusul gadis itu, tapi suara seorang wanita di belakang nya membuat langkah nya terhenti dan berbalik mencari sumber suara itu.

"Kenzie," panggilan suara itu membuat tubuh Kenzie berbalik dan menangkap sosok wanita dengan balutan dres hitam yang memperlihatkan setengah dari tubuh nya.

Dahi Kenzie berkerut saat mendapati Helen yang tengah berjalan ke arahnya dengan dua gelas wine di tangannya.

"Sedang apa kau di sini?" Tanya Kenzie bingung.

"Apa aku tidak boleh mengunjungi mu?" Tanya Helen dengan mata memelas.

Kenzie memutar bola matanya nya malas. "Pergi lah aku sibuk," ucap Kenzie dingin lalu berbalik berniat pergi.

"Aku akan meminta ayah untuk membatalkan perjodohan kita." Teriak Helen membuat langkah Kenzie kembali terhenti.

Kenzie berbalik menatap Helen dengan bingung.

"Aku akan meminta ayah untuk membatalkan perjodohan kita, tapi ada yang ingin aku bicarakan dulu dengan mu."

"Kalau begitu bicara lah." Balas Kenzie.

"Tidak di sini, mungkin kita bisa berbicara ruang kerja mu?"

Kenzie mengangkat sebelah alisnya tidak yakin.

"Aku tidak memiliki maksud apapun, aku hanya tidak ingin ada yang mendengar pembicaraan kita." Ucap Helen sambil melirik beberapa pelayan yang berada di belakang sana.

Kenzie menghembuskan nafas panjang nya, melirik sekilas ke arah kamarnya lalu kembali menatap Helen.

"Baiklah," ucap Kenzie sambil berjalan menuju ruang kerjanya mendahului Helen yang berada di belakang nya.

Bastard ObsessionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora