Bastard Obsession | 27

11.3K 884 112
                                    

Denting jarum jam terdengar menggema di seluruh ruangan bernuansa hitam itu, berbagai ornamen dengan warna senada tampak membuat nya terlihat elegan dan mewah secara bersamaan. Sebuah ukiran bunga mawar yang tampak indah dengan warna emas di setiap sisinya tampak menghiasi satu dinding penuh di ruangan itu, siapapun akan langsung tahu pemilik kamar itu sangat terobsesi dengan salah satu jenis bunga terindah di dunia.

Malam itu, hembusan angin yang cukup kuat tidak membuat wanita bergaun hitam itu berjalan masuk karena dinginnya malam yang sanggup membekuk kan tubuhnya.

Matanya masih menatap datar pada langit malam yang kelam, tidak ada bintang atau pun bulan yang terlihat bersinar di sana, hanya awan kelabu yang siap menurunkan tangis nya.

Alexa menatap seseorang di pantulan gelas di tangan nya, pria itu hanya berdiri di belakang nya dengan wajah dingin, matanya menyorot tajam padanya.

"Kau seharusnya kembali besok bukan?" Alexa meneguk wine di gelasnya, menatap putranya yang tampak berantakan.

"Ada beberapa hal yang harus segera aku kerjakan..." Perkataan Kenzie tertahan sejenak, pria itu mengambil sesuatu dari dalam saku jas nya.

"...dan tanyakan," Kenzie menyodorkan sebuah liontin perak dengan ukiran bunga mawar di setiap sisinya, menatap lekat pada wajah Alexa berharap ibu nya akan terkejut atau setidaknya bertanya bagaimana ia bisa mendapatkan benda itu.

Tapi sepertinya ia salah.

Alexa melirik sekilas pada benda itu dengan malas lalu kembali meneguk wine terkahir nya.

"Aku sudah tahu apa yang ingin kau tanyakan, dan apa yang kau pikirkan jadi lebih baik buang semua pikiran tidak berguna itu." Ucap Alexa dingin.

"Ibu tidak mau menjelaskan nya?" Tanya Kenzie masih merasa belum puas.

Alexa mendelik sinis "Apa yang harus aku jelaskan? Aku dan Steve dulu hanya rekan kerja sebelum aku bertemu dengan ayah mu, jangan salah kan aku jika pria itu masih mengingat ku bahkan saat ajalnya."

Alexa berjalan menuju sofa di tengah ruangan, mendudukkan dirinya dengan kaki menyilang menatap Kenzie yang masih berdiri menatap benda itu.

"Dari pada memikirkan hal tidak berguna, lebih baik pikirkan acara pertunangan mu dengan Helen, kau tidak lupa kan acaranya akan di adakan tiga minggu lagi?"

Kenzie menghela nafas panjang, lagi-lagi perjodohan itu. Mau seperti apapun ia menolak nya ia yakin itu akan sia-sia. "Aku tahu,"

Alexa mengangguk kecil membalas jawaban putra nya.

"Dan jangan lupa bahwa dua hari lagi ayahmu akan mengadakan pesta pertemuan rekan bisnis, banyak tamu dari luar negeri yang akan datang jaga sikap mu terutama saat bersama Helen karena ini waktu yang pas untuk mengenal kan mu dan Helen pada setiap rekan bisnis ayah mu."

Kenzie tidak menjawab, pria itu hanya mendelik sinis acuh, seolah tidak peduli dengan semua yang ia katakan. Sangat tidak sopan.

Walaupun Alexa tahu putra nya tidak menyukai Helen dan sangat menentang perjodohan ini, entah kenapa ada sesuatu yang membuat nya mendukung perjodohan yang di rencanakan suaminya.

"Lalu kapan kau akan memberi tahu Alicia?"

Kenzie berdecak kesal saat nama gadis itu di sebut, entah kenapa setiap mendengar nama Alicia ia langsung mengingat tawa gadis itu saat bersama Lionel beberapa saat yang lalu.

"Sudah aku bilang dia tidak penting, dia tidak perlu tahu." Jawab Kenzie sinis.

"Itu penting, kau harus mulai menjaga jarak dengan Alicia, biarkan gadis itu hidup tanpa tekanan dari mu dan fokus lah pada pertunangan mu dengan Helen!"

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now