Bastard Obsession | 14

21.2K 1.4K 280
                                    

"Baik semua nya, jangan lupa kirimkan tugas akhir semester kalian pada email bapak, jangan sampai telat ya!"

Alicia menutup buku catatan nya saat Mr. Barron menutup kelas terakhir mereka dengan beberapa tugas yang cukup menguras otak dan tenaga.

"Dasar pria tua bangka menyebalkan, apa tidak bisa dia memberi tugas yang normal sedikit, bagaimana bisa kita mengerjakan lima puluh soal esai dalam dua hari!" Gerutu Katie membanting bukunya kesal.

Alicia tidak menghiraukan perkataan temannya itu, ia justru menenggelamkan kepalanya di antara kedua tangannya, berusaha mencari sedikit ketenangan di sana. Kepalanya sudah terasa berat hingga matanya mulai menutup tanpa bisa ia cegah.

"Alicia bangun!" Suara Katie membuat Alicia yang baru memasuki alam mimpi nya mendengus kesal mendengar teriakkan gadis itu.

"Tidak bisa kah kau tenang sebentar saja Katie? Aku sangat lelah!" Ucap Alicia.

Katie mengangkat bahunya acuh. "Kenapa tidak pulang saja, dan kau bisa istirahat dengan tenang."

Tenang?

Alicia tersenyum miris membayangkan bahwa ia bisa mendapatkan ketenangan dari rumah megah yang layaknya sebuah penjara yang begitu menyesak kan baginya.

"Lupakan aku mau ke UKS saja," Alicia mengambil tas nya lalu berjalan dengan cepat meninggalkan ruangan kelas.

"Hei untuk apa ke UKS?" Teriak Katie yang di abaikan oleh Alicia.

Alicia berjalan dengan lemas menuju ruang UKS yang terletak di sebelah timur gedung kampus nya, tidak begitu jauh dari ruang kelas terakhir nya. Alicia menggeser pintu putih di depan nya dengan hati-hati takut mengganggu orang lain yang benar-benar sedang istirahat.

Matanya melirik sekilas pada meja pengawasan UKS yang biasanya di kuasai oleh Mrs. Winny tapi sepertinya wanita berambut blonde itu sedang tidak ada di sana.

Alicia menghela nafas lelah, menutup pintu ruangan dan berjalan menuju ranjang yang kosong, setiap ranjang di batasi dengan sebuah tirai sebagai penutup agar tidak menggangu orang yang lainnya.

Dan mata nya sempat menangkap kaki seorang pria yang tidur tepat di sebelah ranjang nya, tirai pembatas di antara keduanya membuat Alicia hanya bisa melihat sepatu hitam pria itu yang terasa sangat formal untuk ukuran mahasiswa kampus.

Tapi tanpa memperdulikan nya, ia memilih untuk berbaring dan mulai memejamkan matanya hingga kegelapan datang dan menguasai alam bawah sadarnya.

Deru nafas Alicia yang terdengar tampak tenang membuat pria di sebelah nya berbalik dan bangkit dari tempat nya, dia menggeser tirai pembatas yang memesan kan kedua sisi tempat tidur lalu kembali ke tempat nya

Tidak ada yang pria itu lakukan selain berbaring sambil menatap wajah polos Alicia yang tampak tenang dalam tidur nya.

"Cantik...tapi rapuh,"

-------

Alicia menggeliat dalam tidurnya, matanya mengerjap berusaha menyesuaikan dengan lampu ruangan yang menyala, seingat nya tadi lampu ruangan dalam keadaan mati.

Matanya melirik ke arah jendela uks yang menunjukkan pemandangan langit yang sudah mulai berganti warna menjadi merah bercampur kuning, pemandangan sore hari yang sangat indah tapi tidak membuat nya terpukau dalam waktu lama.

Alicia bangun dengan cepat dan mengecek jam di ponsel nya yang ternyata sudah menunjukkan pukul lima sore.

Sialan, bagaimana bisa ia tidur selama itu.

"Kau sudah bangun?" Seorang pria masuk dengan segelas teh hangat di tangannya.

Wajahnya tampak tidak asing bagi Alicia, ia seperti pernah bertemu dengan nya.

Bastard ObsessionWhere stories live. Discover now