Bastard Obsession | 42

8.5K 806 1.1K
                                    

Helen terdiam menatap gerbang utama kediaman Martinez dengan wajah murung, sudah hampir satu jam ia berdiri diam menatap gerbang berwarna hitam itu berharap mobil Kenzie akan datang melewati nya tapi sampai sekarang tidak ada tanda tanda bahwa pria itu akan datang. Padahal malam ini adalah jadwal makan malam keluarga untuk membahas kelanjutannya perjodohan mereka.

"Kenzie pasti memiliki pekerjaan penting di kantor nya." Usapan halus di puncak kepalanya membuat Helen mengangkat wajahnya menatap pria paruh baya di samping nya.

Senyum kecil terukir di Helen, tubuh nya menghambur kedalam pelukan ayahnya yang selalu menjadi tempat favorit nya.

"Ayah..." Bisik Helen sendu.

"Kenapa Kenzie tidak menyukai ku? Apa aku tidak cantik?"

Eros memeluk tubuh putri nya lembut, mencium puncak kepalanya dengan penuh sayang. Tangannya masih mengusap rambut panjang Helen seperti dahulu, ini akan ia lakukan saat gadis kecilnya merasa gelisah.

"Apa kau ingat? Dulu kau selalu marah dan tidak ingin berangkat sekolah jika ayah tidak menyisir rambut mu."

Helen mengeratkan pelukannya pada Eros, mengangguk kecil menunggu ayahnya kembali meneruskan perkataannya.

"Kau selalu ingin aku mengikat rambut mu dengan pita merah, warna nya sangat serasi dengan pipi merah mu yang cantik." Eros melepaskan pelukannya, menatap wajah Helen yang memerah dengan mata sembab. Ia mengusap pipi putih Helen dengan lembut, menangkup wajah nya membuat mata mereka bertemu.

"Kau sangat cantik saat itu dengan pipi bulat yang menggemaskan, dan begitu pun saat ini dan selama nya. Bagi ku, kau adalah putri ku satu satunya yang paling cantik, dan akan selalu menjadi orang yang sangat ku sayangi sayang." Ucap Eros lembut.

Helen mengusap air matanya kasar lalu kembali menghambur ke pelukan ayahnya. Ia sangat menyayangi ayahnya melebihi apapun, rasa takut itu kembali menghantui nya. Pernyataan ibunya beberapa hari lalu membuat Helen merasa khawatir, bagaimana jika nanti ayahnya tahu siapa sebenarnya Alicia? Apakah dia masih akan menyayangi nya seperti ini.

"Ayah.."

"Bagaimana jika aku bilang ada seseorang yang sangat penting untuk ayah tapi dia telah menyakiti ku?"

Eros menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang jauh lebih penting dari mu Helen, jika ada yang berani menyakiti mu maka dia akan mati di tangan ku."

"Tidak akan ku biarkan siapapun menyakiti hati putri ku, dan apapun yang kau inginkan akan ayah kabul kan sayang." Ucap Eros dingin dengan sorot mata tajam yang siap menghancurkan apapun di depannya, tapi sayangnya tatapan dingin itu tidak sengaja berpapasan dengan sepasang mata bulat yang membuat hatinya bergetar.

------

Alicia memalingkan wajahnya saat matanya tidak sengaja bertatap dengan sepasang mata tajam milik Mr. Robertson yang seolah menatap nya penuh benci. Ia berjalan dengan perasaan aneh, sedih, senang dan cemburu. Semua nya bercampur membuat sesuatu dalam dirinya merasa terluka saat mengingatnya.

Saat pulang bersama Kenzie Alicia memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamarnya, karena ia dengar akan ada acara makan malam bersama dan nyonya Alexa menyuruh nya untuk tidak bergabung. Tentu ia merasa sedikit sedih, tapi di rumah ini Alicia hanya bisa mempercayai nyonya Alexa untuk saat ini.

Langkah nya sempat terhenti ketika mendengar pembicaraan dua orang yang tampak tidak terlalu asing di telinga nya. Ia sempat mendengar beberapa hal tentang bagaimana Mr. Robertson sangat menyayangi Helen sebagai putri nya, dan entah kenapa itu membuat Alicia merasa iri. Sejak kecil Alicia tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ayah, jangan kan kasih sayang ia bahkan tidak pernah bertemu dengan nya. Bibi Marrie selalu berusaha menghindar saat ia mulai bertanya tentang seperti apa ayahnya atau bagaimana dia. Selama ini yang ia tahu hanyalah bahwa ayahnya telah meninggal sebelum ia lahir. Tapi Alicia bahkan tidak pernah melihat foto ayah di rumah.

Bastard ObsessionWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu