Prolog

1.7K 141 7
                                    

Huh, kenapa ya?
Para bangsawan ini,
Bermuka tebal.

  "SAYA TIDAK SEDANG bermurah hati." Ujar Baginda Raja, menggelegar. "Kalian semua, diam!" Suaranya bahkan menggema di sepenjuru ruangan.

Seketika para bangsawan menutup mulut mereka. Rapat konferensi memang sudah tidak kondusif sejak Freya mengutarkan ide-idenya.

  "Yang Mulia, Duchess Oswald baru saja mengatakan bahwa kami para pejabat tinggi telah menggelapkan uang! Tanpa bukti yang jelas, tidakkah itu disebut penghinaan?" Ujar Count Brightwallter.

  "Bukankah tadi saya sudah menyuruh Anda sekalian untuk diam? Brightwallter, rupanya kau ingin mengundurkan diri dari jabatanmu, hah?" Balas Raja Emannuel IX. Netranya menatap tajam kearah pria paruh baya itu.

Lenggang sejenak menyisakan suara gemeritik api dari perapian.

Sang Raja berusaha mengatur nafasnya.
"Nah sekarang, Duchess Oswald. Jelaskan bagaimana Anda bisa menyimpulkan hal tersebut." Perintahnya.

Freya pun mengangguk khidmat. Sekali lagi ia beranjak berdiri, persis menjadikan dirinya sebagai pusat atensi diantara audiensi.

Beberapa waktu lalu, saat Freya sedang mengecek buku besar, ia di kejutkan oleh kasus angka yang hilang. Buku itu seolah berkata wilayah Dukedom yang dipimpin oleh keluarga Oswald memiliki pengeluaran yang melejit tinggi. Padahal Freya tahu betul wilayah Ortania adalah daerah swasembada yang hampir semua sektornya tercapai. Secara garis besar wilayah Ortania tidak perlu bergantung pada daerah lain, sebab wilayah mereka dapat mencukupi kebutuhannya secara mandiri. Oleh karena itu, janggal rasanya bila pengeluaran mereka justru lebih tinggi dibanding pemasukan yang ada. Setelah ia meneliti kemana angka-angka yang hilang pada lembaran dokumen pendukung,
Ah, begitu rupanya. Aku tahu ini ulah siapa...

  "...Begitulah Yang Mulia. Menurut saya, ramalan memang sudah memperingatkan kita. Kembali ke prespektif tentang bagaimana cara untuk menghadapi masalah ini. Secara pribadi saya lebih memilih untuk mencegah sebelum terjadi ketimbang menanggulangi setelahnya." Jelas Freya. Ia melirik Count Brightwallter yang berada dibawah naungan otoriter keluarga Oswald. Ia lalu mendapati dirinya ditatap balik dengan sengit. Freya menyadari hal itu, tapi ia memilih untuk tak acuh.

  "Puji syukur Matahari Sòls, Dukedom of Ortania sudah diberi otoritas dalam mengatur undang-undangnya sendiri. Termasuk hukum yang berlaku. Maka atas izin Yang Mulia, saya tidak keberatan untuk mengurus hal ini secara internal." Lanjut Freya. Ia sama sekali tidak takut mengancam para bangsawan sebab ia memang mencari kesempatan untuk berselisih dengan mereka.

Jeda, Raja Emannuel IX tampak sedang berpikir.

  "Benar. Kau mendapat restuku. Lakukan dengan baik, dan jangan lupa memberikan laporannya nanti."

  "Dengan itikad baik, Yang Mulia."
Freya pun membungkuk hormat.

Di sela hal itu, ia menyembunyikan wajahnya yang tersenyum puas. [ ]

To be continue...

Duchess Past Is An OtakuWhere stories live. Discover now