Bab 3

567 80 3
                                    

Kau boleh pirang.
Tapi jangan sembarang,
Menyeret orang!

  KENAPA MEREKA YANG ditemui Freya sejak datang kemari selalu meneriakkan 'cepat! cepat!' dan terus memburunya sampai tergesa-gesa? Ah, kalian akan tahu sendiri nanti.

  Mendengar hal itu, Freya pun segera naik kedalam kereta kencana. Setelah ia masuk dan duduk tepat di sebrang sang Lady, pintu pun kembali ditutup.

  "Nama saya, Adelaide Brightwallter. Anak perempuan dari Count Brightwallter." Sapa Lady itu sembari menundukkan kepala lalu mengulurkan tangannya.

  Freya hendak balik memperkenalkan diri dengan nama lengkap beserta jabatannya yang mana seorang anak pak RT, namun ia buru-buru mengurungkan niatnya sebab Freya yakin hal itu akan terdengar konyol. Maka ia hanya memperkenalkan dirinya sebagai,
"Freya. Freya saja."

  Mereka pun berjabat tangan.

  "Miss Freya, Anda tahu persis kenapa Anda dipanggil ke dunia ini, benar begitu? saya yakin Anda telah mengetahui isi ramalannya."

  "Iya, tapiー"

  "Oleh sebab itu, ijinkan saya memaparkan beberapa situasi yang sedang terjadi saat ini. Kedatangan Anda terutama, telah memicu perseteruan antar para bangsawan negeri."

  "Apa?!"

  "Mereka hendak memperebutkan eksistensi Anda, yakni menjadikan keluarga agar dapat memerintahkan cawan suci untuk mereka. Dari hasil rapat, saya dengar Baginda Raja telah memutuskan untuk menjadikan Anda sebagai Royal Family. Namun, tentu saja kehendak itu tak kurang dan tak lebih dari rencana awal para bangsawan, yang mana artinya 'sama saja' keberadaan Anda hanya akan dimanfaatkan." Jelas Adelaide.

  "Lalu engkau sendiri, bukankah juga berpikiran begitu? ingin memanfaatkanku."

  "Tidak. Justru sebaliknya, saya sedang menculikmu. Saya tidak akan memanfaatkan atau bertindak seperti halnya para bangsawan yang hendak melakukan hal tersebut, maka dari itu saya akan mengirimmu kembali ke duniamu. Mengerti? para Royal Knight akan datang sebentar lagi. Baginda Raja sudah memberi mandat untuk menjemput sang pahlawan di sekitar sini, dan untungnya saya lah yang pertama kali menemukanmu."

  Enak saja! Baru juga datang, sudah disuruh pulang. Batinnya.

  "Kalau tidak mau?" Tanya Freya. "Tidak mau pulang." Tambahnya mantap.

  "Kalau begitu akan repot, sebab Anda harus melawan kami." Jawab sang Lady begitu lurus.

  "Ha! sudah kuduga, pasti ada pihak yang menolak kedatanganku!" Seru Freya untuk dirinya sendiri.
"Tidak usah khawatir, Lady. Sebab aku tidak akan termakan oleh tipu daya muslihat para bangsawan termasuk kau. Jadi, cukup serahkan saja aku ke hadapan Baginda Raja sekarang. Sebelum kau dan faksimu terkena masalah, sebab aku hendak mengikuti arus beliau. Setidaknya untuk saat ini." Ancam Freya. Kini sepasang batu onyx memancar dari sorotnya yang sama sekali tidak hangat. Mirip seperti netra Adelaide tadi.

  Adelaide menghela nafas. "Miss, kedatangan Anda akan memicu kontroversi berbagai kalangan. Tentu ada yang pro dan ada pula yang kontra. Sebagian dari mereka mengecap dirimu sebagai titisan dewa dan memperebutkan atas hak mereka. Sebagian juga mengecapmu sebagai iblis dan hendak membunuhmu. Percayalah, kami pihak netral justru ingin menyelamatkanmu dengan cara yang damai. Yakni memulangkanmu." Jelas Adelaide sabar. Nadanya begitu teduh dan menenangkan, sehingga Freya berpikir mungkin saja Lady ini berkata jujur.

  "Aku adalah pemilik atas keputusan yang kubuat untuk diriku sendiri. Aku tidak akan menuruti siapapun. Baik pihak pro, kontra, maupun netral. Cukup serahkan saja aku kehadapan Baginda Raja, dan beri aku kesempatan untuk menyelesaikan semuanya."

Duchess Past Is An OtakuWhere stories live. Discover now