Bab 1

1K 107 12
                                    

Benar rupanya.
Isekai itu ada!
Huh, siapa sangka?

DERIT SUARA REL kereta MRT menjemput Freya persis di peron satu. Tujuannya kali ini adalah wisata aquarium yang mana bertempat di salah satu mall kota Jakarta Pusat. Untuk pergi kesana, setidaknya Freya harus turun di Bundaran HI (stasiun terdekat dengan lokasi setelah Dukuh Atas) kemudian melanjutkan perjalanannya dengan memesan ojek online.

Sebetulnya, Freya jarang sekali hang out seperti ini. Ia lebih memilih untuk sekedar membaca manga/manhwa, atau menonton anime, menulis plot bersama (roleplay), membuat lingkaran agar terhindar dari serangan beruang laut, memberi makan Gary, meminum cokelat panas, bermain tic tac toe, intinya segala hal kegiatan yang memungkinkan untuk dilakukan dirumah selain pergi keluar. Namun sayangnya, kali ini ia tak mampu menolak ajakan dari sahabatnya. Ia tidak punya pilihan, lebih tepatnya. Itu karena, sahabat terbaik Freya hendak pergi ke luar negeri untuk bekerja di perusahaan komersial. Ia tidak lagi memiliki banyak waktu di Indonesia, itulah mengapa Freya diajak untuk membuat kenangan bersama sebelum keberangkatannya.

Jujur saja, Freya cukup iri. Sementara sahabatnya sudah memiliki pekerjaan tetap, ia justru tak kunjung mendapat peluang untuk bekerja. Beribu-ribu CV ia kirimkan ke berbagai perusahaan, dan sampai sekarang ia belum mendapat satu pun panggilan interview.

Ditengah lamunannya, ia menyadari pintu kereta telah terbuka. Segera ia bergegas menuju gerbong terdekat dan menginjakkan kakinya di lantai kayu.

  Tunggu dulu... lantai kayu?

Freya pun menilik sekitarnya dan mendapati dirinya berada di dalam kereta api kuno. Kurang lebih tampak dalamnya mirip seperti yang pernah ia lihat di film H4rry Potter.

"Selamat datang di kereta ekspres lintas dunia parallel." Ucap sebuah suara tepat di sampingnya. Spontan, Freya pun menoleh. Terkejut melihat sosok yang berbicara padanya, seketika itu juga ia terjatuh tak sadarkan diri di gerbong kereta.

・・・

  Apa yang ada dipikiranmu saat kau terjebak di kereta ghaib dan tiba-tiba entah dari mana muncul seekor makhluk berkepala banteng dengan tubuh dipenuhi bulu, berdiri tegak mengenakan topi masinis, menyambutmu dengan ucapan 'Selamat datang!' dengan suara serak mengerikan yang dipaksakan agar terdengar ramah?!
Itulah kalimat yang di utarkan Freya saat pingsan.

Sekembalinya ia membuka mata, ia masih mendapati dirinya berada di 'kereta hantu' dengan posisi terduduk di salah satu bilik kursi penumpang.

"Ugh, sial. Bisa-bisanya aku terjebak ditempat aneh!" Semburnya kesal.

Tak berselang lama, terdengar suara tapak kaki di lorong, begitu bising, seolah memberitahu sosok dari wujudnya yang besar dan tinggi. Tidak salah lagi, itu adalah makhluk tadi.
"Hiiiii!" Jerit Freya ngeri. Ia bergelung, menekuk lutut dan memeluknya, memejamkan mata rapat-rapat seolah jika ia melakukan hal itu makhluk tersebut akan pergi.

Pintu bilik pun dibuka perlahan.
"Sudah siuman?" Tanya sang Minotaur sembari membawa segelas air diatas nampan.

Sudah. Tapi tolong jangan mendekat. Kau menyeramkan. Balasnya dalam hati. Tentu kalimat itu hanya tersangkut di tenggorokan, sebab Freya begitu takut untuk melontarkannya secara langsung. Alhasil ia hanya terdiam tak membalas perkataan sang banteng.

"Baiklah, aku tahu kau masih shock. Atau barangkali kau takut dengan wujudku. Sebaiknya kutinggal saja. Nah, air-mu kuletakkan disini." Tukas Minotaur seraya menaruh gelas air itu di meja terdekat.

Duchess Past Is An OtakuWhere stories live. Discover now