v. Begin Again

593 57 18
                                    

❝ My end and my beginning ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝ My end and my beginning ❞

─────────────────────────────

Wah.

Bahkan BoBoiBoy sendiri mengatakannya. Bangunan di tengah pulau ini sungguh cantik. Terdiri dari 40% kaca, bentuknya anti-mainstream.

BoBoiBoy menekan bel.

y/n masih memegangi pegangan kopernya. Matanya terfokus pada bunga berwarna warni yang tumbuh liar. Ia tidak pernah melihat bunga seperti ini di pulaunya. Pasti ada yang menanamnya. Apakah isi rumah juga akan berubah?

Tak lama, pintu terbuka, menampilkan sosok perempuan paruh baya dengan balutan pakaian formal berwarna hijau gelap. y/n terkejut, Nyonya Lim masih setia dengan gayanya sepuluh tahun yang lalu.

Nyonya Lim memekik tertahan.

"Nona Muda! Kau benar-benar di sini?" Wanita itu menutup mulutnya tidak percaya.

"Ha-lo." y/n menggoyangkan jarinya kikuk.

"Aku tidak bisa percaya ini!" Menerima pelukan Nyonya Lim, y/n merendahkan tubuhnya yang lebih tinggi itu.

"Kau sudah besar. Sudah tumbuh begitu cantiknya...," Nyonya Lim menyeka matanya. "Maaf, aduh. Aku dramatis sekali."

y/n menggeleng, tidak apa.

Wanita itu kemudian mengalihkan pandangannya pada yang lain. "Nyonya Lim ingat saya juga, kan?" BoBoiBoy menunjuk dirinya.

"Tentu saja ingat, BoBoiBoy. Kau juga sudah besar sekali. Kau masih memakai topi ini?"

BoBoiBoy tertawa, memeluk asisten yang dilupakannya itu.

"Dan ini pasti teman-teman yang kau ceritakan itu." Nyonya Lim menatap kelima orang lainnya. Tersenyum ramah.

"Ini Ying, Yaya, Gopal, dan itu Fang! Sedangkan yang ini...," BoBoiBoy menggantung kalimatnya, menatap Kapten Kaizo yang jauh lebih tinggi.

"Suamiku." y/n menyambung, agak gugup. Kaizo tersenyum, membungkukkan badannya hormat.

Nyonya Lim kelihatannya mau pingsan. "Suami?! Nona Muda, apa kau⸻astaga! Kau baru dua belas tahun kemarin⸻asanya seperti mimpi!"

y/n tertawa kecil, "Kami baru menikah sebulan yang lalu, Nyonya."

"Kaizo, senang bertemu dengan anda."

"Saya... ah, bagaimana harus kuperkenalkan diri? Kau bisa memanggilku seperti Nona Muda⸻maksudku y/n, istrimu." Nyona Lim menyambut jabatan tangan Kaizo. Masih dengan mata berkaca kaca, ia menyilakan mereka masuk.

Bagian dalam rumah lebih mencengangkan. Dua lantai. Sebagian besar ruangan tidak bersekat. Memberi kesan luas. Rumah dengan dominasi warna putih dan krem ini memiliki atap yang tinggi. Cahaya matahari  bisa masuk dengan bebas lewat dinding kaca yang besar besar. Dinding dengan banyak partisi memberikan jarak beberapa meter dari dinding kaca ke ruangan. Sebagai lorong.

Closure | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Where stories live. Discover now