xix. Little Did They Know

281 35 5
                                    

❝ Jealousy, jealousy ❞

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

❝ Jealousy, jealousy ❞

─────────────────────────────

"Dokter Ad! Periksa yang benar!"

"Mau sebenar apa lagi? Ini juga diperiksa!"

"Tidak tahu! Tapi sampai dia bangun!"

"Nona⸻"

"Dokter Ad!"

Keributan itu menyadarkan Kaizo. la melihat ruangan bernuansa putih yang dikenalnya. Juga dua orang lainnya.

"Tuh, dia bangun."

y/n menyibak tubuh Adrian, segera menghampiri Kaizo, membantu lelaki itu bersandar. "Apa yang terjadi?"

"Tanyakan pada dirimu sendiri! Kau mengkhawatirkan!" y/n meninju bahu suaminya.

"Kaizo, kau ke mana, sih? Mengapa sampai menghirup asap begini?"

"Jadi itu bukan mimpi...."

"Seharusnya mimpi saja! Beruntung kau tersungkur di dekat infimary. Dokter Ad yang memberitahuku."

"Eh, apa...?" Kaizo pikir dia sedang membuang sampah terakhir kali. Ia mencoba teringat. Ditangkap. Mata berat. Kepala berkunang-kunang. Asap yang mengganggu pernapasan. Pingsan. Dan... sosok misterius yang... mengenalnya, mengaku mengenalnya.

"Kau sebaiknya jelaskan, Kaizo," Adrian menyergah y/n. "Apa yang terjadi denganmu?"

Kaizo mau menceritakan, tapi entah kenapa, melihat wajah istrinya, ia tak bisa. "Aku lupa." Itu saja jawabnya.

"Bagaimana mungkin⸻"

"Nona, dia baru siuman," Adrian menarik y/n mundur. Ia kembali memeriksa Kaizo, menanyakan kejadiannya, tetapi Kaizo hanya menggeleng. Nanti nanti dia bisa ceritakan. Tidak sekarang.

───────── ㅤ𖥔ㅤ ─────────

Atmosfer terasa begitu dingin. Berdua Kaizo dan y/n berjalan di lorong. Tak ada kata yang keluar dari mulut mereka. Hanya langkah kaki yang terdengar.

Kaizo mengerling istrinya. Ia mengerti ekspresi di wajah cantik itu. y/n memasukkan tangan ke saku celana. Sama sekali tak melirik sebelahnya.

"Aku tidak bisa ceritakan barusan," buka Kaizo. y/n tak merespon. "Aku ingat sedang membuang sampah, sedang membungkuk, lalu tiba-tiba semuanya gelap. Aku juga tidak tahu bagaimana caranya aku berada di posisi itu⸻"

"Kau tahu aku akan mempercayaimu setidaknya masuk akalpun ceritamu," sela y/n dengan nada tersinggung. Kaizo berhenti berjalan. y/n melakukan hal yang sama. Mereka berhadapan.

"Aku mengatakan yang sebenarnya," Kaizo berujar serius. Tidak semuanya. Tapi ia jujur.

"Kaizo, aku tahu cerita itu tidak lengkap."

Closure | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Where stories live. Discover now