xxxvii. We were Always a Losing Game

317 28 34
                                    

❝ Sometimes we learn the harder way

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Sometimes we learn the harder way. That strikes the chord in me. Someday we'll find the silence way from all we've got ❞
──────────────────────────────

[ cw// kekerasan | cw// harsh word | tw// blood | tw// gunshots | 17+ ]

──────────────────────────────

Kaizo kelewatan sekali. Bisa-bisanya kata cerai keluar dari mulutnya. Kata selingkuh keluar dari mulut mereka berdua. Bisa-bisanya mereka saling mencurigai. Saling salah paham.

Mungkin tak akan begitu kalau mereka bisa berkomunikasi lebih baik.

Kaizo tengah dilanda syok besar yang menyebabkannya ada di ruang ia biasa bertemu dengan Nancy.

Telepon dari Nancy tadi ia sambut dengan kasar.

"Dengar, Nancy, aku tak peduli lagi denganmu. Aku membatalkan kesepakatannya. Aku akan minta y/n, intel TAPOPS yang selalu menyebalkan di matamu, karena dia istriku."

Pengakuan ini adalah alasan ia mengangkat sambungan telepon.

Namun, jawaban yang didapatnya lebih mengejutkan.

"Apa, sih? Cepat ke sini!"

Nancy, dengan kurang ajarnya, mengalihkan panggilan ke mode video. Kaizo pasti langsung mematikan sambungan jika tak melihat apayang terpampang di layar.

"Mereka di sini. Terserah setelah ini kau mau hina aku bagaimana lagi, aku juga mau melakukan hal yang sama padamu."

Lalu, mungkin sebab dia memang sedang tidak stabil, Kaizo berteleportasi ke sini. Dia merutuki dirinya. Mengapa kau harus bodoh di saat di mana akal sehat paling diperlukan?

Kaizo tak mungkin disuruh menunggu dulu kalau Nancy menag ingin menunjukan hasil kerja kerasnya. Juga, Kaizo tak akan bertengkar dengan y/n kalau ia tak menunggu.

"Mengapa harus jadi bodoh, Kaizo?"

Nancy baru datang. Menyilangkan tangan. Ternyata dia bisa juga membaca suara hati. Itu persis kalimat yang diumpatkan Kaizo pasa dirinya sendiri.

"Kau selalu cerdik. Jadi bangga karena berhasil membodohimu."

Mereka punya kelemahan yang sama.

Perasaan.

Perasaan, ketika dipakai ketika misi, hasilnya membuyarkan misi tersebut.

Karena itulah Kaizo dikenal sebagai Pemberontak Galaksi Legendaris yang disegani.

Karena itulah y/n dikenal sangat sadis dan disegani meski umurnya puluhan tahun di bawah lawan-lawannya.

y/n dan Vam berakhir berantakan.

Closure | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang