xxix. All The Things They Said

197 24 28
                                    

❝ I'm not pissed off! You're acting pissed off ❞──────────────────────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ I'm not pissed off! You're acting pissed off ❞
──────────────────────────────

Nancy menyentuh sepatunya. Nancy memasang penyadap di sepatunya. Nancy mendengar semuanya lewat sepatunya.

y/n tak tenang semalaman.

Alat penyadap itu terus merekam. Nancy sudah mendengar banyak. Ini bisa berarti apa saja. y/n tak siap dengan kemungkinan terburuknya. Dirinya bahkan hampir melupakan keluarga Gabenor. Nancy lebih penting. Kaizo lebih penting.

Di awal ia pikir, kalau sudah menemukan tersangka manipulasi dan penulis artikel berinisal ND itu, ia hanya perlu memaksa orang tersebut untuk buka mulut, maka investigasi akan segera selesai. Tapi... kalau ternyata dua orang itu adalah sosok yang sama, dan sosok itu adalah Nancy? y/n akan mempertaruhkan apa? Nancy jelas dengan gemilangnya berhasil menipu dirinya. Apa artinya pengakuan dirinya sebagai istri Kaizo kemarin?

Nancy membuat dirinya gila dalam sekejap.

Gontai ia kembali ke sisi ranjang tempat Kaizo terbaring. Suaminya beruntung. Posisi sopir di sebelah kiri. Mobil menabrak sebelah kanan. Kaizo mendapat beberapa lebam dan benturan di kepala, tapi ia dirawat karena demam tinggi.

y/n menatap wajah sakit suaminya. "Tahukah kau.... Sepanjang malam aku memikirkanmu...," dan 60% bukan karena kecelakaan.

y/n mengeraskan rahang. Kembali teringat.

Ia barangkali bukan target utamanya.

Kedatangan Nancy ke TAPOPS pasti bukan tanpa alasan. Kemungkinan bahwa Kaizo mungkin tahu soal ini... kemungkinan bahwa Kaizo berhubungan dengan Nancy....

y/n terus merutuki dirinya atas keterlambatannya menyadari.

Honey. Darling. Sayangnya aku. Masa aku tidak mempercayaimu? Senyum manisnya. Semua hal manis itu....

Dada y/n bergemuruh. Matanya masih tak lepas menatap Kaizo. Lelaki itu belum juga bangun. y/n melirik jam. Ada satu jam lagi sebelum matahari terbit. y/n berpikir cepat. Ia harus pandai memanfaatkan kesempatan.

Keputusan itu akhirnya diambilnya.

y/n akan ke Guilebeaux sekarang.

Ia tak peduli soal Nancy atau keluarga Gabenor lagi. Tidak saat ini. Ia hanya ingin bisa menatap Kaizo tanpa ada kecurigaan. Itu saja!

Dan karena alasan itulah ia berdiri di hadapan gedung artistik ini lima belas menit kemudian. Kata DISCERCA tertambat pada kubah semi transparannya.

y/n sengaja memakai gaun kesukaan Tuan Discerca. "Kau adalah musim semi kalau jadi orang, tapi versi glamor!" Itu pujian Tuan Discerca. y/n sebenarnya tak begitu suka. Belahan dadanya rendah, Kaizo takkan mengizinkan. Tapi sekarang Kaizo masih terlelap, dan y/n akan mengerahkan upaya terbaiknya untuk menggali jawaban dari Tuan Discerca.

Closure | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang