xxviii. Echoes of Love

245 26 48
                                    

❝ I love you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝ I love you. That's all you need to know. ❞
──────────────────────────────

y/n tak membalas pesannya. Maka Kaizo, yang sudah pulang sedari tadi dan baru menemukan y/n tak di kamarnya, tetap mengambil mantel dan syal. Kaizo segera masuk lift.

Tombol turun ditekan oleh Kaizo. Lift meluncur dengan cepat. Ia menghambur keluar, segera menuju tempat yang diminta y/n.

Angin dingin langsung menerpanya begitu keluar dari gedung. Kaizo setengah berlari. Untung ia tetap melihat y/n yang berdiri di dekat minimarket. Wanita itu sedang mengetik di ponselnya.

Dugaannya tepat.

Dari Kaizo's :
Di dekat minimarket

Kaizo tersenyum, membalasnya sama singkat.

Dari Saya :
Di belakangmu

y/n menoleh. Kaizo menghampirinya.

"Syal itu termasuk baju hangat." ia mengikatkan syal di leher y/n. "Jaga dirimu tetap hangat, Darl⸻" Kaizo tak melanjutkan perkataannya. Mungkin y/n sedang tak ingin mendengarnya.

"Aku tidak memaksudkannya." y/n menyambar. "Aku tidak tahu mengapa aku marah sekali hari itu."

y/n menunduk, tangannya saling menggenggam dengan bibir digigit. "Maaf."

Tanpa dibilang begitupun Kaizo pasti luluh. y/n terlalu menggemaskan.

"Maafkan aku, Yeobo. Kecurigaanku sangat kekanakan. Aku hanya sedang marah." y/n memberanikan diri menatap. Penuh harap.

Bibir Kaizo membentuk senyum. Ia menepuk kepala perempuannya. "Aku selalu meaafkanmu sebelum kau memintanya."

Wajah tergemap y/n kentara sekali. "Tidakkah kau sakit hati?"

"Ya... waktu itu. Tapi bukankah normal kita berdua mengalami masa ini?"

"Memang normal, tapi...."

"Kamu mau kita bertengkar lebih lama, ya?" Senyum Kaizo belum pupus.

"Tidak... tidak, tentu saja tidak." y/n menggeleng-geleng. Sekali lagi membuat Kaizo ingin menguyel-uyelnya.

"Ayo... pulang. Aku habis belanja sedikit."

Kaizo mengangguk, ia mengangkat plastik yang diletakkan y/n di selasar minimarket, lalu menggandeng tangan wanita itu. "Ayo!"

───────── ㅤ𖥔ㅤ ─────────

Pagi ini terasa hangat. Hangat yang tak ada hubungannya dengan cuaca. Hangat di hati dan tubuh Kaizo. Ia mengelus pipi y/n yang berbaring di pahanya. Bibirnya membentuk senyum yang lebih lebar kala merasakan tekstur kasar poni wanita itu.

Closure | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Where stories live. Discover now