xx. It All Starts Here

254 31 0
                                    

❝ She's not the girl she used to be ❞──────────────────────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ She's not the girl she used to be ❞
──────────────────────────────

Lagi. Kali ini Kaizo lebih siap. Ia segera tahu apa yang sedang terjadi. Sensasi yang sama. Di tempat yang sama. Duk! Keras sekali kepala Kaizo terbanting ke sandaran kursi. Kembali matanya menangkap ruangan suram yang sama seperti kemarin. Kaizo bisa dengan cepat memproses. Ini yang ketiga kalinya.

Kali ini, ia yakin sosok misterius itu akan menampakkan diri.

Tebakannya tidak meleset. Sesaat kemudian seorang wanita menghampirinya.

"Aku suka angka ganjil." Ia memulai dengan suara yang berat. "Sepertinya kau juga. Yang ketiga tidak sesakit yang sebelumnya, ya? Santai sekali nampaknya."

Kaizo tak menjawab.

"Kita pernah bertemu sebelumnya⸻ah, kau akan bosan sekali mendengarnya⸻tapi sungguh, kita pernah bertemu lebih banyak dari yang kau ingat."

"Yang aku ingat!" Kaizo berseru. Marah. "Ingatanku bagus. Kalau memang yang kaukatakan itu benar, tunjukkan siapa dirimu, aku akan bisa mengenalmu."

y/n akan menambahkan unpatan kasar di belakang kalimat itu. Suaminya memang lebih sopan.

"Dasar tidak sabaran!"

Krak! Kursi itu tertarik ke atas. Kepala Kaizo kembali terbanting. "Hati-hati sedikit kalau⸻" Ucapannya terputus. Wajah di depannya memang familiar.

"Hai! Pertemuan yang ke berapa, ya?" Nancy tersenyum kecil.

Hening.

"Jangan kecewakan aku. Selain dua hari kemarin⸻di sini⸻kita juga bertemu beberapa kali."

Tak ada tanggapan.

"Di mana tadi kata-katamu yang memintaku untuk⸻"

"Kau sungguh menyukaiku?"

Berbalik. Kali ini Nancy yang terdiam.

"Kau, rookie TAPOPS yabg sering dimaki y/n, berperilaku paling berbeda setiap sekretarisku menggertakmu. Kau sangat menyukaiku?"

"Aah." Nancy mengangguk, berdiri lebih jauh. "Amat berbeda dengan ekspektasiku, amat sangat jauh⸻"

"Karena itu kau melakukan semua hal bodoh ini, Nancy?"

Nancy. Kaizo harus terbiasa dengan nama ini.

Kaizo tidak mungkin tidak bertindak. Ia juga bisa melakukan penyelidikan. Ia juga punya ingatan bagus. Kaizo mendata nama-nama yang mungkin untuk melakukan ini. Nama-nama yang akhir-akhir ini didengarnya. Lalu Kaizo menemukannya. Meski belum yakin 100%, tapi dia tak punya wanita lain yang lebih mendekati dibanding Nancy rookie baru TAPOPS.

"Tidak pernah seseorang menggilaiku hingga sesukses ini dapat menculikku. Aku yakin kau benar, kita pernah bertemu sebelumnya. Di mana?"

Mata Nancy memicing. Ia menyilangkan tangan. "Aku memang hebat,"senyumnya.

Closure | Kaizo [TO BE REWRITTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang