02 - Alana Gioni

42.1K 5.8K 5.1K
                                    

Follow instagram : @virda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow instagram :
@virda.aputri @caka.elvano @alanagioni @alvarez.atmaja @bilal.aditama @zealakeisha

Yang belum follow wattpad aku follow ya, biar nggak ada part yang hilang. Terima kasih

❤︎❤︎❤︎

"Pagiku cerah, matahari bersinar, ku jinjing tas punggungku di pundak. Syalalala ketemu Kak Caka." Alana bersenandung seraya menuruni satu persatu anak tangga. Ia merapikan dasi kupu-kupunya.

Di meja makan, Bu Sri selaku pengasuh Alana dari kecil sudah sibuk menghidangkan roti, butter, cream, dan segelas susu untuk Alana sarapan. Meja makan tampak kosong dan hal itu bukan lagi pemandangan asing. Biasanya Alana sedih karena merasa kesepian, tapi mengingat ia akan bertemu dengan pujaan hatinya Caka Elvano, sedihnya terobati begitu saja.

Hanya beberapa gigitan sebelum Alana beranjak. Bahkan ia meminum susunya sambil berdiri.

"Non Alana, habiskan dulu," nasihat Bu Sri.

"Telat, Bu," balas Alana. Alana berbalik seraya menagih. "Oh, iya! Bekal yang Alana pesan tadi mana?"

Bu Sri tersenyum seraya memberikan kotak bekal berisi sandwich yang Alana pesan sejak semalam. Tak lupa Alana berterima kasih seraya mencium punggung tangan Bu Sri untuk berpamitan.

Saat keluar, mobil Alana sudah terparkir dengan rapi di halaman depan rumahnya, tentu saja satpam Alana yang mengeluarkannya dari garasi. Mobil BMW i8 yang sudah ia modif menjadi warna pink itu menjadi kendaraan pribadinya.

Barbie, Princess, Queen of IHS, dan masih banyak lagi julukan untuk seorang Alana Gioni. Selain cantik, dia juga pintar. Hanya sikapnya saja yang kadang terlihat kasar.

Sudah tiga bulan Alana berusaha menarik perhatian Caka, namun tidak ada perubahan signifikan. Caka tetap menatapnya dengan tatapan tidak tertarik. Caka bahkan terang-terangan mengatakan bahwa ia tidak menyukai Alana.

"Kak Caka ganteng banget," ungkap Alana kagum.

Alana berada di tribun memperhatikan Caka bermain basket bersama Alvarez dan Bilal. Pagi itu karena ekskul basket hendak ada turnamen melawan sekolah lain, pemain inti izin tidak mengikuti pelajaran untuk latihan menyiapkan pertandingan.

Lima belas menit lagi jam pertama akan segera dimulai. Alana masih setia memperhatikan Caka yang berkeringat fokus pada pertandingan. Dia terlihat sangat tampan di mata Alana.

"Go! Go! Go! Kak Caka! Semangat calon pacar Alana!" seru Alana.

Tim basket IHS istirahat sejenak, bertepatan dengan bel jam pertama berkumandang. ABC menghampiri tribun tempat mereka meletakkan handuk dan tas. Sigap Alana mengarah pada Caka, mengusap keringat Caka lembut.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang