Strawberry Cloud [End]

17 - Your Leaving

❥ Follow instagram : @virda.aputri dan bayi-bayi aku : @caka.elvano @alanagioni @alvarez_atmaja @zealakeisha @bilal.aditama

❥ Vote dan komen di setiap paragraf biar kiyod

❥ AU Bilal yang judulnya P.S because I Love B bisa kalian baca di Instagram @pincastory

❤︎❤︎❤︎

♪ 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙇𝙞𝙠𝙚 𝙔𝙤𝙪 (𝙛𝙩. 𝙍𝙚𝙗𝙚𝙘𝙘𝙖 𝙎𝙪𝙜𝙖𝙧) - 𝙀𝙣𝙙 𝘾𝙧𝙚𝙙𝙞𝙩𝙨
♪ 𝘾𝙝𝙖𝙨𝙞𝙣𝙜 𝙋𝙖𝙫𝙚𝙢𝙚𝙣𝙩 - 𝘼𝙙𝙚𝙡𝙚

❤︎❤︎❤︎

Di bandara, Alvarez dan Bilal mengantar Alana ke Belanda. Dua koper sudah mereka berdua bawakan untuk gadis itu. Keduanya seperti bodyguard dadakan yang tengah mengantar Alana mengingat tak satu dua orang yang memotret dan mengerubungi si model cantik itu.

"Sini di tengah," Alvarez menarik posisi Alana untuk berada di antara dirinya dan Bilal agar tidak terganggu dengan beberapa orang-orang yang mulai mengerubungi mereka.

"Kak Alvarez ganteng banget!" seru beberapa gadis.

"Iya gue udah tahu," balas Alvarez singkat.

"Gue ganteng nggak?" tanya Bilal kepada mereka.

"Kakak temennya Kak Alvarez sama Kak Alana ya?"

"Iya," balas Bilal antusias karena ada yang mengenalnya juga. Ia mendekat dan berbisik kepada Alana dan Alvarez, "berhasil juga hasil pansos gue ke kalian."

Alana tertawa mendengarnya, Bilal selalu membuat suasana menjadi cair. Padahal saat itu perasaan Alana sedang campur aduk.

Alana dan Alvarez adalah dua orang yang populer di kalangan anak remaja seusia mereka. Keduanya memiliki pengikut ratusan ribu di media sosial. Alana terkenal karena ia pemenang kontes modeling tahun ini, sedangkan Alvarez terkenal karena dia adalah putra tunggal pengusaha pesohor tanah air yang diidam-idamkan kaum hawa. Terlebih keduanya dekat seperti saudara, jadi tidak heran sering tersorot.

Saat menunggu keberangkatan, Alana tidak henti-hentinya memperhatikan sekitar. Gadis itu berharap Caka ada di sana, mengatakan pada Alana bahwa ia tidak boleh pergi. Alana akan memaafkan semuanya, ucapan jahat Caka kepada Anjani tentang dirinya. Alana juga akan berusaha lebih keras lagi.

"Tungguin Caka?" tanya Bilal yang peka dengan gerak-gerik Alana.

"Uh? Enggak kok," Alana mengelak.

"Kalau ternyata semuanya hanya kesalahpahaman gimana?" tanya Alvarez.

"Gue bakal benci diri gue sendiri," balas Alana memamerkan senyumnya. Alana menunduk memperhatikan sepatunya seraya berpikir. "Kak," panggil Alana entah kepada siapa.