10 - Movie

30.7K 5.1K 4.3K
                                    

Akhirnya setelah hectic ngurusin Alvarez terbit, aku bisa nulis dengan tenang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya setelah hectic ngurusin Alvarez terbit, aku bisa nulis dengan tenang lagi. Komen di setiap paragraf biar gemes <3 Yuk semangat komen biar aku semangat update >.<

❤︎❤︎❤︎

♪ Jadi Kekasihku Saja - Keisya
♪ Weak - Larissa Lambert

❤︎❤︎❤︎

Tepat saat bel pulang sekolah berkumandang, Caka buru-buru membereskan buku-buku yang berserakan di atas mejanya. Ia melirik Bilal dan Alvarez yang masih termenung di tempat mereka usai melakukan ulangan harian matematika. Bilal terlihat lemas, sedangkan Alvarez terlihat malas.

Jika Bilal lemas karena yakin ia akan mengikuti remedial, tidak dengan Alvarez yang terlihat malas karena bosan selesai mengerjakan ulangan lebih dulu. Bukan rahasia lagi sahabatnya memiliki kepintaran di atas rata-rata. Membuat Caka kadang merasa hidup Alvarez dikelilingi dengan keberuntungan. Jika Caka harus belajar dengan keras untuk mendapat nilai sempurna, tidak dengan Alvarez yang tampak selalu tenang dalam mengatasi studinya.

"Ayo buruan nonton Dendam Si Janda!" gertak Caka.

"Lo berangkat sendiri aja, Ka. Gue nggak suka nonton horor," balas Alvarez.

"Nggak suka atau takut lo, Alpa?" ejek Bilal.

"Takut pasti," Caka memberikan validasi pada ucapan Bilal guna mengintimidasi Alvarez.

"Enak aja your mouth berucap! Ayo kita berangkat nonton Dendam Si Janda! Now!" Alvarez menegaskan kata now penuh penekan. Ia menggebrak meja dan menyangking tasnya.

Caka menunjukkan smirk-nya. Akhirnya ia berhasil mengajak Alvarez. Temannya satu itu selalu mudah untuk diprediksi. Jika ia menolak, tinggal ditantang saja. Pasti ia akan memakan umpan tantangan itu sampai habis. Harga diri Alvarez Atmaja yang terlalu menjunjung tinggi.

Caka berdiri, ia menepuk pundak Bilal. "Ayo!"

❤︎❤︎❤︎

Di tempat parkir, Caka melihat Alana tampak dirayu oleh Lala. Alana berada di samping mobil Gafi bersama cowok itu dan Lala. Meski tampak tak peduli, sesekali Caka mencuri-curi pandang ke arah Alana. Ia juga memasang telinga untuk menguping pembicaraan mereka.

Caka menunda gerakan tangannya untuk memasang helm agar mendengar jelas percakapan mereka. Padahal ia sudah bersiap di atas motornya.

"Ayo sama aku aja, Lan. Kapan lagi kamu nonton bareng aku?" Lala memohon seraya memegang tangan Alana.

Alana terlihat melihat jam tangannya. "Ok cuma nonton habis itu langsung pulang, ya? Soalnya nanti malam gue ada pemotretan."

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang