36 - Heats Up

32.9K 5.7K 6.4K
                                    

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

❤︎❤︎❤︎

♪ 𝙄𝙨 𝙏𝙝𝙚𝙧𝙚 𝙎𝙤𝙢𝙚𝙤𝙣𝙚 𝙀𝙡𝙨𝙚 - 𝙏𝙝𝙚 𝙒𝙚𝙚𝙠𝙣𝙙

❤︎❤︎❤︎

"Selamat pagi, Kak Iell," sapa Alana kepada Dhaziell yang sudah menunggu dengan bersandar di mobilnya.

Tangan Dhaziell yang terlipat di dada turun, cowok itu menegakkan tubuhnya. Kakinya melangkah mendekati Alana. "Selamat pagi, Alana. Gimana tidurnya semalam?" tanya Dhaziell mengusap kedua pipi Alana lembut.

"Aku mimpi indah semalam. Oh, iya! Kak Iell ajak aku ke mana hari ini?"

"Rahasia."

Dhaziell membukakan pintu mobil untuk Alana masuk. Dia bahkan hendak membantu Alana memasangkan sabuk pengaman, akan tetapi Alana menolak dengan halus. "Aku bisa sendiri, Kak. Nggak apa-apa. Terima kasih." Meski kecewa akan penolakan itu, Dhaziell berusaha memahami Alana.

Sepanjang jalan, Alana dan Dhaziell sibuk karaoke. Dhaziell memutar  lagu kesukaan mereka berdua. Di dalam mobil berkecepatan sedang, Alana mau pun Dhaziell sama-sama menggila. Seolah dunia hanya milik berdua. Ponsel masing-masing pun mereka matikan untuk menghargai waktu bersama keduanya setelah sekian lama.

Lelah tentu saja berteriak-teriak. Keduanya diam untuk beberapa saat beristirahat. "Kita udah nggak ketemu berapa tahun, sih? Kok Kak Iell lihat kamu udah secantik ini? Udah bisa dandan juga."

"Terakhir ketemu pas Alana masih kelas enam SD. Lima tahun lebih Kak Iell nggak pulang ke Indonesia."

"Selama itu, ya? Pantas Kak Iell asing lihat Alana. Sekarang udah makin tinggi, makin cantik."

"Alana bukan anak kecil lagi, Kak. Selama lima tahun banyak yang berubah. Tapi kak Iell tetap anggap aku kayak anak kecil."

"Kak Iell cuma belum terbiasa aja." Dhaziell membuang napasnya, "Kak Iell pengin lama ada di sini. Bareng kamu."

"Kenapa pulang cepat kalau masih pengin bareng aku?"

"Mampir ke sini karena Papa ada kerjaan, Alana. Makanya Kakak cuma bisa tiga hari di sini. Kakak juga maunya terus di sini. Bosan di Prancis nggak ada kamu."

"Gombal aja terus. Sekarang Kak Iell mau ajak Alana ke mana? Kenapa nggak ajak Kak Alvarez juga?" tanya Alana dan tidak Dhaziell jawab karena enggan.

Suntuk di perjalanan, Alana sampai ketiduran. Dhaziell berkali-kali mencuri perhatian ke arah Alana. Cowok itu menepikan mobilnya sebentar. Dia menutup tubuh Alana dengan jaket, kemudian terpaku menatap wajah cantik gadis itu. Dhaziell membenarkan rambut Alana yang berantakan. "Kamu selalu cantik, Alana. Dari dulu sampai sekarang nggak berubah. Apa sekarang Kakak boleh serius sama perasaan Kakak buat kamu?"

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang