12 - Enchanted

32.8K 5.7K 5.6K
                                    

1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. Komen di setiap paragraf biar gemes 💗

2. Siapkan hati membaca part ini karena mengandung butterfly effect yang membuat kejang-kejang to the bone—oke ini lebay sowwy ahhaha.

3. Jangan lupa meninggalkan jejak membaca cerita ini karena kamu manusia cantik dan tampan bukan makhluk astral 💗 menekan tombol vote tidak membuat tangan kamu bernanah 💋

4. Follow instagram aku dan bayi-bayi aku : @virda.aputri @caka.elvano @alanagioni @alvarez_atmaja @zealakeisha @bilal.aditama

5. AU Bilal yang judulnya P.S because I Love B bisa kalian baca di Instagram @pincastory

❤︎❤︎❤︎

♪ Enchanted - Taylor Swift

❤︎❤︎❤︎

Caka Elvano. Dia sosok yang tidak terlihat di mana pun dia berada. Sedari kecil ia tidak pernah tahu bagaimana rasanya disayangi oleh sosok malaikat tak bersayap bernama Ibu. Hatinya beku karena tidak pernah ada seorangpun yang menyalurkan kehangatan selain mendiang neneknya yang sudah berpulang.

Menurut Caka, diam adalah satu-satunya cara agar orang lain tidak membaca apa yang ada di dalam pikiran rumitnya. Caka benci dikasihani.

Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, tidak ada seorang pun yang mau berteman dengan anak pendiam yang tidak peduli pada apa pun sepertinya. Caka berhati dingin, bahkan ia acuh saat melihat teman sekelasnya jatuh tepat di depannya. Jiwa sosial dan rasa simpati Caka seolah mati.

"Pantas saja hatinya dingin. Kurang kasih sayang seorang Ibu. Ayahnya juga menikah lagi dan pergi meninggalkannya." Kalimat yang pernah Caka dengar dari gurunya sendiri.

Hal itu bukan apa-apa. Pernah ia diberi tugas oleh guru kesenian untuk membuat bunga kertas serta sebuah surat karena hari itu bertepatan dengan hari ibu. Semua murid diharuskan memberikan hasil kerajinan tangan mereka kepada sang ibu sepulang sekolah. Bukannya mengerjakan apa yang ditugaskan guru kesenian, Caka justru tidur menumpukan kepalanya, membuat ia dihukum berdiri di depan kelas.

Caka tidak mengeluh. Anak sekecil itu bahkan tidak menangis atau takut saat guru kesenian mengosongi nilainya. Caka berdiri seraya mengamati teman-teman sekelas yang begitu antusias membuat bunga dari kertas untuk ibu mereka.

Bagaimana rasanya memiliki perasaan itu? tanya Caka kecil dalam hati.

Guru kesenian menghampirinya. "Caka! Ibu beri kamu satu kesempatan. Kamu mau membuat bunga kertas untuk ibu kamu atau tidak? Kalau kamu masih tidak menjawab pertanyaan Ibu, kamu akan berdiri sampai bel pulang berbunyi!" pertanyaan tegas dari guru kesenian membuat teman sekelas Caka memusatkan perhatian mereka kepada Caka yang masih berdiri di depan kelas.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang