52 - Get Drunk

24.7K 4.3K 5K
                                    

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

❤︎❤︎❤︎

Nadir baru selesai mengganti pakaian. Ia turun ke lantai bawah seraya mengeringkan rambut menggunakan handuk kecil. Ia melihat semua orang berkumpul di sofa rotan teras depan. Di atas meja terdapat beberapa botol minuman keras dan beberapa snack seperti buah, makanan ringan, dan makanan pendamping ringan lain.

Nadir melihat Zea dan Alvarez sedang berdebat, sedang yang lain tidak mau ambil pusing dan menata meja. Nadir duduk di samping Aisyah yang sibuk memainkan ponsel. Ia memperhatikan sepasang mantan yang masih saja adu cek cok.

"Aku nggak suka ada pesta kayak gini!" protes Zea.

"Lagian nggak bakal mabuk banget, Zea."

"Tapi kita ke sini, kan, niatnya liburan. Bukan mabuk-mabukan."

"Holiday without drunk? Seriously? Lagian kita udah legal buat minum. Yang lain juga nggak keberatan. Kamu aja kayak anak bayi nggak bisa minum."

"Kamu ngeledek aku?"

"Emang, kan?" Alvarez mengambil sebotol jus jeruk yang dia pesan. "Aku juga sudah siapkan jus buat kamu. Jadi nggak usah takut nggak bisa gabung. Aku ngerti kamu bayi."

Zea dibikin sebal, dia menghentakkan kakinya. Dibilang bayi sungguh membuatnya tidak terima. "Aku bukan bayi!"

Alvarez tetap meledek, "Bayi, bayi, bayi."

Zea ngambek, dia berbalik hendak masuk vila untuk menghindar. Lebih baik dia tidur lebih awal. Melihat itu Alvarez menahan pergelangan tangan Zea, "Mau ke mana?"

"Masuk. Bayi kalau malam harusnya udah tidur."

"Kamu ngambek? Cuma gara-gara aku panggil bayi?"

Zea tidak menjawab, dia mengempaskan tangan Alvarez dan bergegas untuk masuk. Alvarez tidak lagi menahan, dia mengambil tempat di kursi single kosong seraya tertawa gemas melihat Zea merajuk.

"Sinting lo," tawa Bilal. Dia menikmati drama singkat mantan tersebut.

"Zea gemas juga dilihat-lihat," sahut Dhaziell. Mendengar itu, Nadir sontak menoleh dan menatap Dhaziell. Tak sengaja Dhaziell juga melihat ke arah Nadir, dia segera melanjutkan ucapannya. "Kayak bayi, nggak lebih," jelasnya.

Nadir bangkit hendak meletakkan handuknya. Sekalian menegak air putih karena dia sedang haus. Tidak sadar Dhaziell mengekori langkahnya. Nadir dibuat terkejut bersamaan saat dia menutup pintu kulkas karena kehadiran Dhaziell yang tiba-tiba.

Dhaziell melipat tangannya di dada, "Ikut, kan?" tanyanya singkat.

Nadir menegak air putih, kemudian menjawab. "Minum?"

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang