19 - Kisah Yang Belum Dimulai

32.1K 5.1K 1.3K
                                    

❥ Follow instagram : @virda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow instagram : @virda.aputri dan bayi-bayi aku : @caka.elvano @alanagioni @alvarez_atmaja @zealakeisha @bilal.aditama

Vote dan komen di setiap paragraf biar kiyod

❤︎❤︎❤︎

"I adore you, Alana."

Alana terdiam seribu bahasa, di seberang telepon ia menahan napasnya mendengar ucapan Caka. Lama keduanya saling diam, akhirnya Caka kembali bersuara, "Alana boleh gue jujur?"

"Aku selalu tunggu Kakak jujur sama diri Kakak."

"Mungkin di percakapan kali ini gue sedikit cerewet. Nggak apa-apa?"

"Aku justru senang, Kak."

Caka menyandarkan punggungnya di tembok tanpa peduli seragamnya kotor. Cowok itu mendongakkan kepalanya menatap langit biru dengan awan putih yang menghiasinya. Indah. "Gue nggak benci atau risih sama lo. Gue berdebar setiap lo bilang lo suka dan jatuh cinta sama gue karena sebelumnya nggak ada yang ngomong itu ke gue."

"Lan, gue nggak munafik kalau gue juga butuh disayang. Gue haus kasih sayang. Gue juga nggak bisa menampik meski hati gue mati, dia masih bisa ngerasain hangat saat direngkuh. Tapi, Lan. Ego gue selalu menang melawan hati gue. Saat hati gue bilang buat nggak apa-apa undang lo masuk, ego gue selalu berontak. Dia selalu bilang ke hati gue kalau gue nggak butuh siapa-siapa. Ego gue takut hati gue ngerasain sakit yang berulang itu."

"Gue suka saat lo tersenyum, gue juga suka saat lo kenalkan rasa baru yang belum pernah gue rasakan sebelumnya. Semuanya berharga. Saat gue tanya diri gue sendiri apakah gue sayang sama lo, atau gue cinta? Tapi semua yang gue rasakan lebih dari itu. Gue memuja lo."

"Gue coba buat melangkah keluar dari garis yang gue ciptakan sendiri. Tapi nggak bisa, Alana."

"Kenapa Kak Caka nggak bisa?"

"Gue lebih berantakan dari yang gue bayangkan. Gue masih belum bisa menjabarkan apa yang gue rasain, belum bisa meluruskan salah paham, bahkan pikiran gue sendiri aja susah gue baca. Lan, lo nggak pantas mencintai si berantakan ini. Lo pantas dapat yang lebih baik."

"Tapi—"

"Nggak ada tapi, Alana. Lo boleh bilang gue egois. Kenyataan memang seperti itu. Alana, gue nggak mau hancurin lo. Gue terlalu memuja lo sampai gue nggak berani sentuh lo karena takut lo ikut hancur. Sampai sini lo paham apa maksud gue, kan?"

"Terus mau Kak Caka kita harus gimana? Aku harus gimana sama perasaan aku buat Kak Caka?"

"Gue mau selama di Belanda lo coba buat lupakan gue. Buang perasaan lo buat gue. Gue mau kita mengulang dari awal. Hapus semuanya Alana, terutama kenangan buruk yang gue toreh buat lo."

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang