48 - Revealed

26.3K 4.2K 5.1K
                                    

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca 💗 komen di setiap paragraf biar gemes 🌷💗 happy reading 🌹

❤︎❤︎❤︎

Satu minggu setelah kemenangannya, Caka disuruh langsung berkumpul ke restoran klasik yang biasa digunakan untuk meeting acara penting. Di sana dia bersama pemilik akademi, pelatih, serta crew yang ikut andil dalam pertandingan merayakan keberhasilan Caka yang mendapat sponsor.

Setelah kemenangan itu, Caka dibanjiri sponsor. Dia banyak didukung oleh banyak pihak karena sangat menjanjikan untuk diajak bekerja sama. Meski karena hal itu dia tidak disukai sebagian rider lain yang merasa iri karena merasa tidak adil beberapa dari mereka yang lebih lama bergabung akademi hingga kini belum mendapat sponsor untuk jenjang karir kedepannya. Namun hal itu tidak mengganggu Caka, dia memilih tidak ambil pusing.

"Rapikan pakaianmu, sebentar lagi beberapa orang yang mensponsorimu akan datang. Terutama Mak Lampir," bisik pelatih Caka.

"Siapa, Coach?"

"Ada, dijuluki janda kaya raya oleh bos. Dia yang paling penting, Caka."

Caka tergelak, dia tetap cuek akan perintah pelatihnya yang menyuruh untuk merapikan diri. Hal itu adalah salah satu kekurangan dari seorang Caka Elvano. Dia tidak mudah diperintah dan berlaku sesuka hatinya. Gemas, pelatih Caka menarik lengan Caka untuk menghadap ke arahnya, kemudian merapikan kemeja yang Caka kenakan.

Suasana yang awalnya gaduh mendadak senyap kala seseorang mengetuk pintu sebentar sebelum masuk dan menginterupsi semua orang yang ada. Beberapa orang menyapa dengan ramah. Pemilik akademi yang awalnya duduk manis langsung gusruk berdiri menghampiri orang yang baru masuk tadi.

Pelatih Caka mendekat untuk berbisik di telinganya, "Itu dia, janda kaya raya yang dimaksud."

Caka memperhatikan penampilan seorang wanita paruh baya yang terlihat lebih muda dari usianya. Penampilannya menunjukkan bahwa dia bukan dari kalangan orang biasa. Dari atas sampai bawah mengenakan pakaian dari brand ternama. Seperti tidak asing, batin Caka mencoba mengingat.

Caka meringis kala ingat bahwa wanita paruh baya itu adalah orang yang tak sengaja Caka tabrak di tribun sebelum pertandingan minggu lalu. Wanita ribet yang mengoceh apakah Caka tidak diajari orang tua padahal dia sudah meminta maaf berkali-kali. Caka merasa akan mendapat sial setelah ini, dan ia berharap hal kesialan itu tidak terjadi.

"Mungkin beberapa dari kalian sudah mengenal siapa wanita di samping saya ini. Namun saya akan memperkenalkan beliau sekali lagi. Beliau adalah Bu Marito, sponsor terbesar di akademi kita. Beri sambutan untuk beliau."

Sorak tepuk tangan memenuhi ruangan. Sedang yang diberi sambutan tersenyum elegan menanggapi. Saat tangannya naik ke atas memberi aba-aba untuk berhenti, seperti sihir, ruangan kembali sunyi hanya dalam beberapa detik. "Terima kasih atas sambutan hangatnya," ujar Bu Marito.

Strawberry Cloud [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang